Banjir Rob Terjang Pantai Kuta dan Wilayah Selatan Bali

Konten Media Partner
27 Mei 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi di pantai Kuta saat terjadi banjir rob - IST
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di pantai Kuta saat terjadi banjir rob - IST
ADVERTISEMENT
Sejumlah pantai di Bali selatan mengalami gelombang yang cukup tinggi pada Rabu (27/5) . Seperti terjadi di pantai Kuta dimana air laut terlihat naik ke permukaan dan meluap hingga ke jalan raya.
ADVERTISEMENT
"Tadi siang air memang sempat naik ke permukaan, sejumlah pantai di wilayah Kuta mengalami itu," kata Kepala Satgas Pantai Kuta, Wayan Sirna saat dikonfirmasi, Rabu (27/5).
Wayan menuturkan, sejatinya aktifitas di wilayah pantai Kuta sudah lengang seiring dengan himbauan pemerintah untuk tak beraktivitas diluar rumah ditengah pandemi COVID-19. Meski begitu, para pengendara yang melawati wilayah pantai diimbau untuk berhati-hati. "Kalau aktifitas kan memang sudah tidak ada, ya kami menghimbau kepada masyarakat yang hendak lewat agar berhati-hati," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, Iman Fatchurochman menyampaikan adanya banjir rob disebabkan oleh gelombang tinggi dan curah hujan tinggi dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah Indonesia berupa banjir pesisir (rob).
ADVERTISEMENT
"Wilayah yang memang diprediksi mengalami banjir rob, yakni pesisir barat Lampung, pesisir selatan Bali dan pesisir selatan NTB. Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir dan aktivitas lainnya," jelasnya.
Imam juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir rob serta selalu meng-update informasi cuaca maritim dari BBMKG Wilayah III .
“Penting untuk masyarakat agar selalu waspada. Selain waspada banjir pesisir atau banjir rob, juga waspadai potensi tinggi gelombang laut yang mencapai lebih dari 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian Selatan, Perairan Selatan Bali, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia Selatan Bali,” tutur Imam. (ACH)