Konten Media Partner

Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Pelukis Bali Gelar Lelang Lukisan

7 Desember 2021 13:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel Hendrawan (ujung kanan) bersama aktivis WALHI Bali menunjukkan 3 lukisan yang akan dilelang - IST
zoom-in-whitePerbesar
Apel Hendrawan (ujung kanan) bersama aktivis WALHI Bali menunjukkan 3 lukisan yang akan dilelang - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR -- Erupsi gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memantik simpati berbagai kalangan. Salah-satunya pelukis Bali Apel Hendrawan.
ADVERTISEMENT
Pria asal Sanur, Denpasar ini akan melelang tiga lukisannya dan hasilnya akan disumbangkan seluruhnya kepada warga yang tertimpa musibah.
"Benar mau lelang (lukisan) untuk nanti disumbang ke korban Semeru. Lelangnya menggandeng WALHI Bali karena mereka jangkauannya luas. Juga kalau lelang dilakukan sendiri nanti dikira mau memanfaatkan situasi (bencana)," kata Apel Hendrawan saat dikonfirmasi Selasa (07/12/2021).
Salah-satu lukisan yang dilelang - IST
Dia menambahkan lelang akan digelar mulai Rabu (08/12/2021). Lukisan-lukisan tersebut di-posting melalui akun Instagram WALHI Bali, disertai keterangan lelang dan nomor kontak.
Menariknya, 3 lukisan yang lelang semuanya menggambarkan kondisi gunung berapi. Padahal karya-karya tersebut digarap sebelum terjadi letusan. Sebelumnya lukisan-lukisan sempat dipamerkan di art Moment Jakarta.
"Setelah tiga bulan pameran terjadi (letusan) Semeru. Sebelumnya juga pernah lukis gunung meletus sebelum Merapi dan Karangasem (Gunung Agung-red). Jadi terketuk hati saya untuk lelang, saya merasa ini bukan punya saya tapi untuk Semeru," ucap Apel Hendrawan.
ADVERTISEMENT
Salah-satu lukisan yang dilelang - IST
Dia menjelaskan sesungguhnya ada 9 seri lukisan dengan tema Energi Alam. Digarap sejak 2001 hingga 2021. Tapi Apel Hendrawan sendiri tidak ingin terlalu jauh menghubungkan antara tema lukisan yang digarapnya dengan fenomena alam yang terjadi setelahnya.
"Saya anggap kebetulan, bukan gimana-gimana. Sedih karena angkat tema gunung meletus, padahal biasanya dengan kwindahan, kalau yang ini memang aneh," pungkas Apel Hendrawan. (KanalBali/ROB)