news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Belum Ada Kepastian Autopsi Korban Oplosan Disinfektan Campur Nutrisari

Konten Media Partner
12 Juni 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana  saat evakuasi korban oplosan di Lapas perempuan - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat evakuasi korban oplosan di Lapas perempuan - WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Sampai saat ini, 20 orang narapidana tahanan Lapas Perempuan kelas II A Kerobokan masih menjalani perawatan di RS Sanglah. Mereka sebelumnya melakukan aksi nyeleneh, dengan menenggak cairan desinfektan dicampur Nutrisari untuk mendapatkan efek mabuk.
ADVERTISEMENT
Kendati demikin, kondisi para napi saat ini lebih stabil dibandingkan sebelummya. "Sekarang sudah mendingan, sudah lebih stabil, sekarang masih diruang perawatan," ungkap Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna saat diwawancarai Sabtu (12/06/21).
Dewa enggan memberikan tanggapan mengenai kelanjutan penanganan terhadap satu orang napi berinisial RT (25) yang meninggal akibat peristiwa itu. "Untuk outopsi atau tidaknya mohon tanyakan ke pihak lapas ya, datanya kami kirimkan ke sana," tambahnya.
Sebelumnya ahli toxikologi Unud Prof Gelgel Wirasuta meminta dilakukan outopsi untuk memastikan sebenarnya apa yang diminum para napi. Ia menyangsikan bahwa ada yang mengoplos disinfektan dan nutrisari.
Kalapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Lili- WIB
Sementara itu, Kalapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Lili juga belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan peristiwa ini. "Mohon maaf ya, saya konsentrasi dulu yang di RS, kalau sudah selesai semuanya nanti saya info," ujarnya singkat.
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, untuk mencari efek mabuk, 21 orang warga binaan di Lapas perempuan menenggak cairan desinfektan yang dicampur dengan minuman Nutrisari. Akibatnya, satu orang meninggal dunia, sementara 20 orang lain menjalani perawatan medis.
Lili sebelumnya menyebut, para napi kasus Narkotika itu, menenggak cairan itu pada hari Selasa (09/06) dan Rabu (10/06) lalu, sementara efeknya baru dirasakan pada Kamis (11/06) kemarin. Merekapun secara bergantian dilarikan ke RS Sanglah untuk mendapatakan penanganan medis.
Carian desinfektan itu, kata Lili memang disediakan oleh pihak lapas digunakan untuk mebersihkan ruangan para napi, sementara Nutrisasi memang tersedia di koperasi. Usai membersihkan kamar, para napi diduga mencuri desinfektan dan mengambil Nutrisari untuk dicampur dan diminum, demi memperoleh sensasi mabuk. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT