Buka Arhipelagic and Island States Forum, Luhut Janjikan Dana US 5 Juta Dolar

Konten Media Partner
6 Desember 2022 12:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luhut (tengah depan) saat pembukaan Pertemuan ke-4 Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum)  - IST
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luhut (tengah depan) saat pembukaan Pertemuan ke-4 Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) - IST
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Pertemuan ke-4 Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (6/12/2022)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Forum ini menyatakan, Pemerintah Indonesia berkomitmen menambah kontribusi dana untuk membiayai program-program AIS Forum sampai 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 77,6 miliar pada 2022.
"Pada tahun 2019, kami telah menyalurkan kontribusi dana sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 15,5 miliar," katanya.
Sementara, untuk dana tersebut diperuntukkan untuk mendanai program-program AIS Forum selama lima tahun ke depan. Kemudian, untuk negara-negara lainnya akan mengikuti dan berkontribusi dana karena di forum ini juga ada Negara maju seperti Inggris dan Jepang.
"Iya nanti mereka lihat berapa (kontribusi dana). Jadi Indonesia tidak hanya sekedar inisiatif tapi kita buat, dan UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga memberikan kontribusi dan sebagainya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebutkan, bahwa Forum AIS sudah dibentuk sejak empat tahun yang lalu atau 2018 dan pertemuan kedua dilakukan di Manado, Sulawesi Utara, dan karena Covid-19 pelaksanaan AIS Forum tertunda sampai 2021 dan kini digelar di Bali.
"Kita sudah lakukan berbagai kerja sama dengan negara-negara kepulauan ini. Banyak hal-hal kecil, kita tidak bicara hal-hal yang gede-gede yang puluhan miliar dolar, tidak. Kita bicara kecil, yaitu training karena negara kepulauan ini rata-rata development country," sebutnya.
'Ternyata pikiran ini diterima, ada 47 negara tapi rata-rata juga ada juga negara besar seperti Inggris ikut tapi kita fokusnya kepada negara berkembang. Hari ini, hadir 21 negara," tambahnya.
Anggota AIS Forum lainnya yang saat ini terdiri 47 negara yang merupakan negara berpendapatan kecil dan menengah, tetapi beberapa di antaranya merupakan negara maju, seperti Inggris dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Menteri Luhut juga mengatakan, dalam Forum AIS juga membahas berbagai macam program seperti startup, kebersihan laut, mangrove dan sampah plastik, training anak muda, pengembangan UMKM dan e-Katalog serta climet change.
"Kita banyak bicara UMKM. Jadi UMKM mereka belajar dari kita, belajar dari kesalahan kita, dan itu mereka senang sekali. Karena kemarin saya kasih presentasi yang sangat (menginspirasi) untuk bisa diterapkan di mereka," ujarnya.
"Misalnya e-Katalog itu menghemat dan itu kita dorong efesiensi. Sehingga nanti akan mengurangi korupsi karena semua melakukan transfaransi. Saya katakan ini, ledership Presiden Joko Widodo selama delapan tahun terakhir dan kita lihat buahnya seperti ini," ujarnya. (kanalbali/KAD)