Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Bule Inggris Ini Kembali Berlari untuk Kampanye Anti Pasung di Bali
20 Agustus 2018 14:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
HENNY Gordon (tengah) bule asal Inggris yang akan berlari untuk mengkampanyekan anti pemasungan terhadap orang Gila di Bali (kanalbali/RFH)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Seorang wanita asal Inggris Henny Gordon akan kembali berlari sejauh 78 kilometer untuk mengkampanyekan kesehatan jiwa dan memerangi pemasungan.
“Ini akan saya lakukan pada Sabtu, 25 Agustus nani,” katanya dalam jumpa pers di Kubukopi, Denpasar, Senin, 20 Agustus 2018.
Seperti pada event yang bpada 1 Juni 2018 lalu, acara diselenggarakan dengan bantuan Suryani Institue for Mental Health (SIMH). Donasi yang diperoleh juga akan diserahkan melalui lembaga ini.
Bedanya, rute kali ini lebih pendek, yakni dari obyek wisata kera Sangeh ke Jati Luwih di Tabanan dan kembali ke Sangeh. Lari juga akan dibagi dalam 4 kategori. Yakni, marathon 42 km , setengah marathon 21 km, 10 km dan 5 kilometer.
ADVERTISEMENT
“Siapapapun boleh ikut berlari sesuai kemampuan mereka,” kata guru bahasa Inggris ini. Selain untuk kesehatan jiwa, menurutnya, lari sudah pasti sangat baik untuk kesehatan badan serta menjaga untuk selalu fokus pada tujuan.
Sementara itu pakar kesehatan jiwa Prof LK Suryani menyatakan, kampanye ini sangat efektif karena membuat orang makin sadar masalah gangguan jiwa di Bali. Ironisnya, kata dia, di tengah gemerlap pariwisata masih saja ada orang yang dipasung.
Pihaknya, bersedia bekerjasama dengan Henny karena merupakan cara baru untuk menyadarkan masyarakat. Henny sendiri mulai menyadari adanya persoalan ini di Indonesia ketika ia pertama kali datang ke Indonesia sebagai seorang volunteryang akan mengajarkan Bahasa Inggris di Bajawa, NTT.
ADVERTISEMENT
Ketika ia menemukan dua orang yang tengah dipasung di sebuah kampung dalam keadaan yang menyedihkan. Keluarga dan para masyarakat sekitar penderita menganggap keduanya tengah dirasuki roh jahat sehingga tidak melakukan pengobatan. (kanalbali/RFH)