Konten Media Partner

Cegah Cacar Monyet Masuk Bali, IDI Denpasar Minta Pintu Masuk Diperketat

22 Agustus 2022 8:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cacar Monyet (Monkeypox) pada Anak. Foto: MIA Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cacar Monyet (Monkeypox) pada Anak. Foto: MIA Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar meminta kepada Pemerintah Provinsi Bali agar memperketat pintu masuk kedatangan ke Bali. Tujuannya, untuk  mencegah penyebaran cacar monyet di Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
"Belajar dari kasus COVID-19, agar kita bersama dapat memperketat pintu masuk ke Bali, seperti screening di bandara dan pelabuhan," tutur Ketua IDI Denpasar, dr. Ketut Widiyasa, Senin, (22/8/2022)
Menurutnya, upaya lain yang bisa dilakukan pemerintah, yakni dengan mengakselerasi persiapan laboratorium dan penunjang untuk kasus cacar monyet. Kemudian, meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekuler spesimen pasien yang dicurigai menderita Monkeypox sesuai rekomendasi WHO.
"Yang terpenting juga untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, cara dan langkah pencegahan pribadi dan masyarakat," imbuhnya.
Dijelaskannya, gejala Monkeypox tidak  berbeda jauh dari cacar air. Adapun gejala dan tanda dari cacar monyet berupa demam tinggi 38 derajat dan diikuti ruam yang muncul kurang lebih setelah tiga hari sejak demam. Ruam muncul mulai dari bentuk yang kecil, lalu cacar air dan berubah jadi bernanah.
ADVERTISEMENT
"Yang membedakan cacar air itu dengan Monkeypox hanya sampai berair saja sedangkan Monkeypox bisa sampai bernanah," tuturnya.
Widiyasa mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan melalui binatang dengan dua moda transmisi, diantaranya transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia.
"Transmisi virus Monkeypox dari hewan ke manusia juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan," sebutnya.
Ia menegaskan, untuk menghindari penyakit ini juga penting dilakukan dengan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian harus memasak daging secara matang, karena kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar juga dapat menyebabkan penularan virus Monkeypox.
"Virus ini juga bisa menular melalui pengolahan daging hewan yang kurang matang dan baik. Pencegahannya sederhana, yakni harus memasak daging secara matang, dan menerapkan protokol kesehatan karena pintu masuknya virus ini melalui saluran pernapasan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pihak Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga telah melakukan antisipasi pencegahan penyebaran cacar monyet di alur kedatangan dan keberangkatan internasional maupun domestik dengan memasang alat thermo scanner.
"Pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan suhu tubuh penumpang, apabila ditemukan suhu di atas normal, maka akan dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)," jelas General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan.
Menurut Handy, tindakan ini dilakukan menyusul adanya informasi telah ditemukannya kasus cacar monyet di Indonesia. Sehingga dengan adanya thermo scanner ini, KKP akan melakukan evaluasi terhadap penumpang untuk layak atau tidaknya melakukan perjalanan selanjutnya. (Kanalbali/LSU)