Cegah Penelantaran, BKSDA Lakukan Pengawasan Ketat Kebun Binatang di Bali

Konten Media Partner
28 April 2020 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah koleksi kebun binatang di Bali -IST
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah koleksi kebun binatang di Bali -IST
ADVERTISEMENT
Imbas dari Pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020 sejumlah kebun binatang atau Lembaga Konservasi di Bali telah ditutup. Untuk memastikan kondisi satwa tidak ditelantarkan, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali terus melakukan pemantauan ketat.
ADVERTISEMENT
Kasubag Tata Usaha BKSDA Bali Prawono Meruanto menyampaikan, untuk di Bali ada sebanyak 8 kebun binatang yang dilakukan pemantauan. Seperti Bali Zoo, Taman Burung, Rimba Reptile, Taman Safari, dan lain-lainya."Semua kebun binatang ada 8 dan kebanyakan memang tersebar di daerah Gianyar," kata Meruanto saat dihubungi Selasa (28/4).
Ia juga menerangkan, pihaknya melakukan pemantauan untuk memastikan para satwa di lembaga konservasi ini sejahtera. Mulai, dari kebutuhan pakannya, makanan tambahan seperti vitamin, pengecekan medis, dan pergerakan satwa. Misalnya seperti gajah itu tidak boleh dikandangi terus walaupun tidak ada tamu atau turis yang berkunjung karena mereka bisa saja stres dan harus diajak jalan-jalan.
Sejauh ini lembaga konservasi masih mampu memenuhi kebutuhan pakan para satwa walaupun sudah ditutup. "Teman-teman tidak ada yang kesulitan biaya untuk memberikan pakan terhadap satwah. Kemudian, pakan-pakan satwa juga masih gampang dan tidak terlalu susah ditemukan di seputaran Bali dan cuma ada beberapa yang memang harus didatangkan dari luar Pulau Bali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"(Seperti) Lumba-lumba itu memang ada fresh fish dari Muncar (Banyuwangi) dan Probolinggo dan sekitarnya dan Sampai sekarang memang tidak ada kesulitan dari pemantau kami dan aman-aman saja," sambung Meruanto.
Namun pihaknya berharap bahwa pandemi Covid-19 cepat usai. Karena, bila berkepanjangan hal ini juga berdampak kepada kebutuhan pakan para satwa di kebun binatang serta lembaga konservasi.
Menurutnya, bila wabah Covid-19 terus berkepanjangan pihaknya memprediksi pada Juli 2020 nanti pakan satwa harus mengurangi porsi pakannya karena kelamaan tutup.
"Tapi diperkirakan dari teman-teman, kalau wabah ini berjalam sampai lama dan mudah-mudahan tidak sampai lama. Antara Juli sampai Juni mereka akan mungkin berpikir ulang untuk memberikan pakan itu. Artinya mungkin agak berat akan dikurangi porsinya. Doa kita bersama Mei akan selesai dan jangan sampai berkepanjangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh lembaga konservasi di Bali. Pertemuan itu, untuk membahasa langkah antisipasi jika wabah corona berkepanjangan."Ini prediksi, semoga saja tidak berkepanjangan. Kalau finansial berkurang akan ada pengurangan porsi pakan," ujar Meruanto. ( KAD)