Konten Media Partner

Dari 20.000 ABK Kapal Pesiar dari Bali, Sudah 6.174 Pulang

8 April 2020 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi : kapal pesiar -IST
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : kapal pesiar -IST
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali, Wayan Koster sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penaganan covid-19 di Provinsi Bali menerangkan , Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Anak Buah Kapal (ABK) Bali yang bekerja diluar negeri lebih dari 20 ribu orang.
ADVERTISEMENT
"Warga Bali yang menjadi pekerja migran Indonesia atau anak buah kapal di luar negeri diperkirakan mencapai lebih dari 20 ribu orang," kata Koster, di Denpasar, Bali, Rabu (8/4) malam.
Ia menyampaikan, sejak tanggal 29 Maret lalu hingga 7 April 2020 saat ini para PMI atau ABK asal Bali yang sudah pulang dari negara tempat kerjanya sebanyak 6.174 orang. "Sudah dipulangkan dari negeranya sebanyak 6.174 orang dan masih akan datang lagi nanti malam sekitar 601 orang (ke Bali)," imbuh Koster.
Menurut Koster, saat adanya wabah covid-19 para PMI yang ada di berbagai negara setiap hari ada yang pulang ke Bali. Maka, dengan datangnya para PMI itu pihaknya sudah jauh hari mengeluarkan kebijakan untuk melakukan rapid test kepada para PMI atau ABK yang pulang ke Bali.
ADVERTISEMENT
"Setiap hari ada yang pulang dari berbagai negara. Saya mengambil kebijakan semua yang pulang dari luar negeri ini harus mengikuti rapid test untuk memastikan kondisi kesehatannya. Sehingga dengan demikian akan diketahui yang negatif dan yang positif. Yang negatif boleh pulang tetapi harus mengikuti karantina mandiri di rumahnya dengan disiplin dan diawasi oleh satgas Gotong Royong Desa Adat," jelas Koster.
"Saya mohon kepada masyarakat di Desa Adat atau desa agar bisa menerima kepulauan warganya tapi tetap harus diawasi dengan ketat dan dikarantina supaya menghindari satu transmisi yang berakibat kepada warga lokal di desa," sambung Koster.
Sedangkan, bila ada PMI yang positif covid-19 harus dikarantina di tempat yang disediakan oleh pemerintah Provinsi Bali atau langsung dibawa ke rumah sakit rujukan yang ditentukan.
ADVERTISEMENT
"Kalau sehat dikarantina kalau kurang sehat positif langsung dibawa ke rumah sakit untuk segerah mendapatkan perawatan secara intensif sesuai dengan standar kesehatan," ujarnya. Ia juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan tempat karantina bagi warga Bali yang menjadi pekerja migran Indonesia atau anak buah kapal.
"Total tempat tidur mencapai 1000 lebih, cukup memadai, dan ditempatkan di Balai Pelatihan Kesehatan masyarakat Provinsi Bali. (Kemudian) di Badan Pelatihan SDM Provinsi Bali. Wisma Bima milik Kementerian Pekerjaan umum, dan Politeknik Transportasi Darat milik Kementrian Perhubungan sebagai cadangan," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, untuk tempat karantina yang dipakai itu merupakan tempat pendidikan bagi para pegawai dan pejabat struktural dengan fasilitas yang memadai. (KAD)
ADVERTISEMENT