Konten Media Partner

Datangi Acara di Bali, Ridwan Kamil Bantah Lakukan Safari untuk Pilpres 2024

17 September 2021 11:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Kamil saat hadir dalam sebuah acara di Sanur, Bali - KAD
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil saat hadir dalam sebuah acara di Sanur, Bali - KAD
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hadir di acara peluncuran marketplace Borongdong.id di Sanur, Bali. Ia membantah kehadirannya alah bagian dari safari politik menuju Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Saya jawab jujur ya, saya jawab tidak ada. Cuma saya itu susah kemana-mana pertanyaan selalu itu. Jadi, mau programnya apa saja, ditafsir kayak itu," kata Kang Emil, di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (17/9).
Namun, menurutnya hal itu wajar saja ketika menjadi seorang pemimpin yang kadang mendapat tepukan tangan dan kadang juga di bully.
"Karena kami pemimpin ini mahluk di panggung. Kalau di panggung orang lihat kadang ditepuki, kadang di bully, ditafsir. Jadi saya kira tidak ada (safari politik)," katanya.
Untuk soal urusan politik atau Pilpres dirinya tidak pernah menargetkan. Karena, menurutnya menjadi pemimpin itu takdir dari tuhan.
Ridwan Kamil bersama Wagub Bali Cok Ace saat peluncuran borongdong.id - KAD
"Kalau urusan itu, saya itu tidak pernah target-target karena itu takdir tuhan. Kalau pintunya ada bismillah, kalau tidak ada, iya tidak ada masalah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Menjadi gubernur saja tidak perna cita-cita. Tapi, kalau sudah berada dalam satu posisi, saya mencoba memberikan yang terbaik buat masyarakat," katanya.
Ia juga menceritakan, bahwa hubungan dengan Bali sudah cukup lama secara historis. Karena, dirinya juga memiliki banyak karya desain untuk pembangunan gedung di Bali sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Bisa lihat sebelum saya jadi gubernur. Saya, banyak mengerjakan membantu pembangunan Bali. Grand Ina Putri di Nusa Dua itu karya saya. Itu hotel yang dulu paling murah, sekarang bisa bersaing dan income-nya melebihi semua income hotel-hotel di Grup Ina," ujarnya.
"Saya bikin hotel di Bandara Bali. Hotel Novotel itu karya saya. Hotel Tijili di Seminyak (Kuta) saya desain. Masjid di Bandara (saya juga). Jadi, historis saya dengan Bali jauh sebelum saya masuk politik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengungkapkan, bahwa adanya program yang di launching saat ini karena curhatan para pedagang asal Jawa Barat di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, yang terdampak pandemi Covid-19.
"Intinya ke sini betul-betul karena curhatan warga Ubud itu, 500 pedagang Jawab Barat yang tinggal di Bali. Jadi itulah motivasi sebenar-benarnya, sejujurnya-jujurnya," ujarnya. (kanalbali/KAD)