news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demam Berdarah di Bali Makan Korban, Ibu Muda Sedang Hamil Wafat

Konten Media Partner
4 Juni 2019 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fogging massal digalkkan kembali untuk mengatasi wabah demam berdarah di Klungkung, Bali (kanalbali/KR7)
zoom-in-whitePerbesar
Fogging massal digalkkan kembali untuk mengatasi wabah demam berdarah di Klungkung, Bali (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, Kanalbali.com - Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Klungkung, Bali tahun 2019 ini tidak bisa dianggap enteng. Selain ratusan orang sudah sempat dirawat di RSUD Klungkung, satu orang penderita juga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Korban DBD yang hingga meninggal dunia adalah Diah Ratna Rifa Atun Nisa, 25 warga Jalan Werkudara, Semarapura Klod Kangin. Ia meninggal dunia dalam kondisi hamil 14 minggu dalam perawatan di ruang ICU RSUD Klungkung, setelah didiagnosa mengalami dengue shock syndrome (DSS), pada Senin (3/6) sekitar pukul 08.00.
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma saat dikonfirmasi, Selasa (4/6) membenarkan hal tersebut. Disebutkan, Diah bersama suaminya, Moh Gohirul Anam, 25 dibawa ke RSUD Klungkung pada, Sabtu (1/6). Diah yang pada saat itu langsung dirawat di kamar VIP RSUD Klungkung, trombositnya sudah sangat rendah. “Baru masuk (RSUD Klungkung) trombositnya itu 29,” katanya.
Keesokan harinya (2/6), trombosit Diah semakin turun setelah buang air besar. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan, Diah didiagnosa mengalami DSS sehingga kemudian dibawa ke ICU. “DSS itu DBD yang sudah parah,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Adapun Diah yang pada saat itu mengandung 14 minggu pun dinyatakan meninggal dunia, Senin (3/6) sekitar pukul 08.00. “Selain DSS, pasien ini juga mengidap TB Kelenjar,” ujarnya. Sementara suami pasien yang juga didiagnosa terjangkit DBD, seharusnya hingga saat ini masih dalam perawatan. Namun karena ingin ikut dalam prosesi penguburan istrinya sehingga meminta untuk pulang paksa.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, I
Wayan Karyana yang dikonfirmasi terpisah membenarkan hal tersebut. Setelah mendapatkan informasi adanya warga yang meninggal dunia salah satunya karena terserang DBD, pihaknya telah turun ke tempat tinggal pasien untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Dari hasil penyelidikan itu terungkap jika suami Diah juga terserang DBD sehingga mendukung untuk dilakukannya fogging.
ADVERTISEMENT
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2019 ini dibandingkan tahun lalu. Peningkatan kasus ini pasalnya berkaitan dengan siklus tiga tahunan. Adapun setiap periode tiga tahun, kasus DBD akan mengalami peningkatan. pihaknya mencatat ada sekitar 200 kasus DBD sejak Januari- Mei 2019 ini.
Jumlah kasus tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 214 kasus DB hingga akhir 2018 lalu. Meski mengalami peningkatan kasus dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kasus DB di Klungkung saat ini masih dalam batas wajar dan masih bisa ditangani. “Jadi belum termasuk kasus luar biasa. Dulu siklus DB kan lima tahunan, sekarang tiga tahun. Saat siklus tiga tahun ini, kasus DB akan mengalami peningkatan,” tandasnya. (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT