Desa Kutuh, Dari Desa Miskin Jadi Tujuan Wisata Dunia

Konten Media Partner
17 Mei 2019 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Pandawa, salah-satu kekayaan desa Kutuh (Dok.Kemndes)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Pandawa, salah-satu kekayaan desa Kutuh (Dok.Kemndes)
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - 10 tahun lalu Desa Kutuh adalah desa miskin. Kepala Desa Kutuh, Wayan Purja mengatakan, berkat dana desa kini desanya maju sejahtera. Bahkan menjadi tujuan wisata dunia.
ADVERTISEMENT
"Kini tak ada kemiskinan dan pengangguran," ujarnya yang sudah lima kali menerima dana desa yang nilainya mencapai Rp3,5 miliar.
"Kami gunakan dana sesuai alurnya. Salah satunya untuk kawasan olahraga. Terbukti Desa Kutuh, mulai membangun dari nol. Bahkan kami nisa berikan beasiswa pada masyarakat dengan usaha-usaha desa kami," kata dia.
Untuk diketahui, Desa Kutuh sudah mendapatkan 6 kali dana desa sejak 2015, yaitu pada 2015 mendapat kucuran dana desa Rp290,936 juta, pada 2016 mendapat Rp639,892 juta, pada 2017 mendapat Rp848,328 juta, pada 2018 mendapat Rp784,463 juta, dan Rp25,55 juta serta pada 2019 mendapat Rp966,436 juta sehingga total mendapatkan Rp3,555 miliar.
Dana tersebut, digunakan untuk pengembangan kawasan "sport tourism" Krida Mandala I Ketut Lotri.
ADVERTISEMENT
Sementara Bendesa Adat Kutuh, Made Wena mengatakan desanya juga memiliki Pantai Pandawa yang selalu ramai dikunjungi. Pada tiga tahun lalu, kawasan pariwisata pantai Pandawa, menjadi destinasi dengan kunjungan terbanyak di tingkat domestik.
Pada 2018, juga mendapatkan juara Indonesia Sustainable Ecosystem Award dari Kementerian Pariwisata dan desa dengan kunjungan wisatawan domestik paling banyak ke-8 pada pada tahun tersebut.
"Di samping itu, di Desa Kutuh pada 2018 tidak kurang ada 6000 perangkat desa di seluruh Indonesia berkunjung. Kami berbagi bagaimana membangun Indonesia dari desa," ujar Made Wena.
Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjoyo (kanalbali/KAD)
Sementara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mngatakan, desa ini adalah model utuk pemanfaatan dana desa.
ADVERTISEMENT
"Kampung bola ini di bangun oleh masyarakat Desa Kutuh dengan dana desa. Mereka juga sudah di-booked untuk beberapa International event karena di Bandung ada semacam International football championship. Di tahun ini dianggarkan untuk Kampung bolanya Rp 5 miliar dari devidennya dan 700 sekian juta dari dana desanya," kata Mendes Eko.
"Jadi diperkirakan setiap bulannya, dari lapangan bola ini akan mendapatkan Rp 7 milliar rupiah. Di samping homestay-homestay ini bisa dipakai dan ibu-ibunya juga bisa jualan," tambah Eko.
Eko juga menjelaskan, di Kabupaten Badung Bali, lebih banyak pengembang untuk destinasi wisata dan tinggal memanfaatkannya.
"Di Badung, ini memang lebih banyak yang kayak gini. Karena memang daerah wisata dan tinggal memanfaatkan daerah-daerah lain untuk bisa memanfaatkan potensi wisatanya," ujarnya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT