Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Didukung Pertamina, Desa Adat Peguyangan Denpasar Kembangkan Wisata Konservasi
5 April 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 10 Mei 2022 11:00 WIB


ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Agar petani dapat memiliki peningkatan pendapatan serta meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan sistem pertanian organik yang terintegrasi,” kata Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, Selasa (5/4/2022).
Pada program ini, Pertamina fokus kepada program integrated farming system dan wisata edukasi agrikultur yang terintegrasi dengan program konservasi jalak Bali dimana kelompok Uma Palak Lestari sebagai sasaran program.
Selama ini, petani memiliki permasalahan ekonomi dikarenakan tidak dapat mengendalikan harga pasar dan gagal panen. Melalui program ini diharapkan dapat membantu mengoptimalkan pemanfaatan lahan petani melalui beberapa kegiatan budidaya yang saling terkait satu sama lainnya.
Yakni, melalui program pemanfaatan limbah organik dalam budidaya magot yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan burung dalam konservasi jalak bali karena kandungan proteinnya yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Pertanian organik yang diberikan pupuk dari sisa limbah magot dapat menghasilkan sayur dan buah organik. Sayur dan buah organik ini kemudian dapat dijual secara langsung oleh masyarakat kepada pengunjung wisata.
Sedangkan tanaman bunga yang diberikan pupuk selain dapat memperindah lokasi konservasi juga dapat menghasilkan nektar yang dimanfaatkan lebah madu untuk membuat madu.
Selanjutnya untuk program wisata edukasi agrikultur, Pertamina melaksanakan kombinasi program ini bersama konservasi jalak dan integrated farming system dengan tujuan untuk mencegah terjadinya peralihan dan penyempitan lahan hijau.
Setelah ditetapkannya kawasan pertanian di Desa Adat Peguyangan sebagai green area dapat mencegah pemilik lahan untuk melakukan peralihfungsian lahan yang kemudian mendatangkan pasar kepada petani . Juga, sebagai tempat edukasi, dimana wisatawan diberikan edukasi terkait pertanian serta pentingnya keberadaan lahan hijau.
ADVERTISEMENT
Deden Mochammad Idhani menjelaskan program CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus di Denpasar ini sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs).
Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program pemberdayaan terutama untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Untuk program ini sendiri, Pertamina bulan lalu berhasil meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2022 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR.
Setelah 3 tahun berjalannya program sejak 2020, kelompok Uma Palak Lestari telah melakukan produksi pelet sebagai pendukung kegiatan konservasi jalak bali, serta produksi maggot sebagai bagian dari integrated farming system.
Pendapatan petani meningkat dengan penjualan pelet Rp 10.000,-/bungkus dan penjualan magot Rp 5000,-/cup. Kelompok juga telah dapat menggandeng petani-petani yang berada di sekitar kawasan untuk bersinergi dalam melakukan penanaman bunga untuk memperindah kawasan ekowisata.
ADVERTISEMENT
Tingginya pengunjung yang dapat mencapai 100-200 orang per hari juga mendatangkan keuntungan sendiri bagi masyarakat. Selain dari peningkatan pendapatan dari parkir, masyarakat petani juga dapat menjual langsung hasil pertaniannya kepada pengunjung yang datang. (kanalbali/ADV)