Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Dirjen Imigrasi : Tak Ada Perlakuan Khusus untuk Delegasi IMF
28 September 2018 17:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
DIRJEN Imigrasi, Ronny F Sompie saat melakukan pengecekan di Imigrasi Terminal Internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat, 28/9- kanalbali/IST
ADVERTISEMENT
kanalbali.com -- Menjelang event Internasional Annual Meeting IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, makin banyak saja pejabat tinggi yang datang ke Bali. Salah-satunyab Dirjen Imigrasi, Ronny F Sompie yang melakukan pengecekan di Imigrasi Terminal Internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat, 28/9.
Mantan Kapolda Bali ini menyebut , tempat keberangkatan dan kedatangan di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, sudah siap untuk menyambut kedatangan para perserta Annual Meeting IMF-World Bank.
Dari 420 petugas imigrasi yang melayani di tempat pemeriksaan imigrasi atau di cek points Bandara I Gusti Ngurah Rai ini. Ada 300 orang petugas nanti melayani reguler dan 120 petugas yang melayani khusus peserta Annual Meeting IMF-World Bank.
ADVERTISEMENT
"Semua sudah siap, kemungkinan tanggal 4 atau tanggal 5 (Oktober) akan dilakukan pengecekan terakhir oleh Bapak Menko Marintim," sebutnya . Di Bandara selain di Imigrasi di pintu gerbang kemudian akan bertemu dengan Bea cukai untuk pemeriksaan barang sekaligus pemeriksaan kalau ada yang membawa hewan atau tumbuh-tumbuhan oleh Karantina.
Ronny, juga menyampaikan khusus kegiatan Annual meeting IMF-World Bank, pihaknya juga membuat conter 7 counter untuk kedatangan para peserta, termasuk untuk VVIF dan VIF agar memudahkan para perserta masuk pada saat pemeriksaan ke Imigrasian.Â
Sementara untuk pemeriksaan perserta IMF-World Bank, menurut Ronny tidak akan ada perbedaan dari pihak keimigrasian yang sudah dilakukan pada warga negara asing. "Kita perlakukan khusus untuk jalurnya saja, sehingga mereka bisa kita arahakan langsung naik kendaraan. Kalau mereka di counter-counter reguler maka kita sulit untuk membedakan para peserta dengan warga negara asing yang lain," ujarnya.(kanalbali/KR10)
ADVERTISEMENT