Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Ditemukan Mengambang di Perairan Karangasem, Bangkai Paus Dikuburkan BKSDA Bali
19 November 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ditemukan masih mengapung di tengah laut Lipah menuju Perairan Seraya Karangasem, karena terbawa arus," kata Iptu Sukadana, Senin (18/11).
Saksi yang menemukan Supartama yang merupakan pemandu wisata laut. Saat itu, dia mengantar tamunya berwisata di Pantai Lipah, Karangasem. Kemudian, sesampainya ditengah laut sekitar satu kilometer dari bibir pantai, saksi menemukan bangkai paus di tengah laut.
Bangkai paus berukuran panjang sekitar 7 meter dengan diameter 2 meter tersebut nampak mengambang,"Kondisi (bangkai paus) sudah membusuk dan sedikit berbau," imbuhnya.
Pihak kepolisian menduga kematian paus tersebut karena perubahan iklim. Meski demikian penyebab pastinya menurut dia harus diselidiki lebih lanjut.
"Terkait temuan itu, Polsek Abang untuk berkoordinasi dengan Sat Polair Polres Karangasem untuk dilakukan langkah-langkah penanganan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Paus sperma dengan nama latin physeter macrocephalus akhirnya dikubur di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Bangkai seberat sekitar 3 ton dikubur dengan menggunakan alat berat setelah sebelumnya ditemukan mati mengambang di Perairan Pantai Lipah, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Ratna Hendratmoko Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan identifikasi jenis, paus yang terdampar adalah paus sperma atau physeter macrocephalus berjenis kelamin jantan dengan panjang badan 12,65 meter, lebar badan 2,2 meter dan berat kurang lebih 2 hingga 3 ton.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil nekropsi fisik, bangkai paus sperma saat ditemukan sudah tidak lengkap, rahang bagian bawah tidak utuh, dengan identifikasi terpotong, sirip bagian punggung dan pangkal ekor juga terpotong, dan sirip bagian kiri patah," kata Ratna, dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11) malam.
Ia menerangkan, perkiraan estimasi kematian paus tersebut lebih dari 24 jam. Berdasarkan kesepakatan para pihak, penanganan keberadaan bangkai paus tersebut dilakukan dengan penguburan di lokasi terdamparnya paus tersebut yaitu di Pantai Banyuning, Karangasem.
"Hal tersebut merujuk pada standar operasional prosedur (SOP) penanganan mamalia terdampar. Penguburan sekira pukul 13.30 WITA yang disaksikan oleh para pihak," imbuhnya.
Ratna juga menghimbau, kepada masyarakat sekitar pantai di Pulau Bali, agar melaporkan apabila terdapat keberadaan paus atau mamalia besar lainnya yang terdampar di pantai, baik dalam keadaan hidup atau mati, melalui resor Balai KSDA Bali setempat.
ADVERTISEMENT
"Kami menyampaikan apresiasi kepada para pihak, terutama masyarakat Desa Bunutan yang telah melaporkan dan membantu penanganan keberadaan paus terdampar," ujarnya.
Sebelumnya, bangkai seekor paus ditemukan mengambang di perairan Pantai Lipah, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana mengatakan, bahwa paus itu ditemukan pada Minggu (17/11) kemarin pagi oleh warga setempat bernama I Wayan Supartama.
"Saat ini, ikan tersebut masih mengapung di tengah laut Lipah menuju Perairan Seraya Karangasem, karena terbawa arus," kata Iptu Sukadana, Senin (18/11).
Ia menyebutkan, bahwa saksi yang menemukan Supartama yang merupakan pemandu wisata laut. Saat itu, saksi mengatar tamunya berwisata di Pantai Lipah, Karangasem. Kemudian, sesampainya ditengah laut sekitar satu kilometer dari bibir pantai, saksi menemukan bangkai paus di tengah laut. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT