Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Djihard Digaet Label Rekaman Jerman untuk Kompilasi Musik Punk
17 Desember 2018 13:32 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Keterangan Foto (kiri-kanan) - Roy Lead Vocal, Dewa Guitar _Back Vocal, Oche Bass _Back Vocal, dan Oka Drums
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Konsisten selama 21 tahun dikancah musik punk, The Djihard siap memberi kado tahun baru bagi para fansnya. Yakni, album ke – 4 serta album kompilasi musik punk internasional yang digarap oleh salah satu label asal Jerman.
“Awalnya kami mengisi acara charity di Broadcast Bar, Kuta, lalu seorang yang mengaku orang dari label tersebut minta untuk bertemu ,”kata Roy sang vocalis saat ditemui di Warung Bk Bali. Senin, (17/12).
Bandnya membawakan satu lagu berjudul “Burn And Chaos”.“Ini kesempatan langka, kami tahu band besar sekelas The Casualities pernah memproduksi karya di label ini ,”jelasnya. Pria bertatto ini menjelaskan untuk target album kompilasi itu kabarnya akan rilis pada Januari 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Tentang album ke – 4 nya, bakal rampung Maret 2019. dengan 14 lagu. Sebuah clip video akan dibuat untuk keseluruhan lagu yang saling berkaitan sehingga akan menyerupai sebuah film. “Kita percayakan pada Erik EST untuk pengerjaan videonya,”ungkapnya.
Ia juga mengklaim jika album terbarunya nanti lebih dewasa, baik dari sisi pemilihan lirik atau pun musik. Ia tidak mau band yang sudah berusia cukup dewasa masih tedengar monotone. “Lirik lebih padat dan pendengar lebih lama menikmatinya,”katanya lagi.
Djihard termasuk pionir musik punk dari Bali. Beberapa lagunya yang sempat menjadi hits antara lain “Invisible Justice” tahun 1999, “Tikam Negri” tahun 2006, “Macan Asia” tahun 2013. Band ini juga sempat membongkar satu personelnya yakni Konok sang gitaris yang kemudian digantikan oleh Dewa, sehingga sampai saat ini band yang rata-rata personelnya merupakan pekerja swasta ini diperkuat oleh Roy Lead Vocal, Dewa Guitar / Back Vocal, Oche Bass / Back Vocal, dan Oka Drums.
ADVERTISEMENT
Roy menjelaskan tentang bagaimana mereka bisa tetap konsisten dan bertahan diskena punk yakni masing-masing personel menjadikan band tersebut sebagai keluarga kedua dan temapat mencari kesenangan setelah lelah menikmati rutinitas. “Pusing dikantor dan jenuh dengan pekerjaan rumah, kami kumpul dan bersenang-senang. Kami adalah keluarga,”ujarnya. (kanalbali/GAN)