Fire Dance Jadi Atraksi Baru dari Warga Disabilitas di Bali

Konten Media Partner
1 Juli 2022 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Disabilitas dari Yayasan Cahaya Mutiara Ubud saat menampilkan Fire Dance - IST
zoom-in-whitePerbesar
Warga Disabilitas dari Yayasan Cahaya Mutiara Ubud saat menampilkan Fire Dance - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Menegangkan dan berbahaya. Begitu barangkali yang terlintas saat menonton Fire Dance alias tarian api. Apalagi bila yang menampilkan adalah para disabilitas yang sebagian duduk di atas kursi roda.
ADVERTISEMENT
Atraksi itulah yang kini sedang dijajal dan dikembangkan warga disabilitas di Bali, persisnya mereka yang berkumpul di Yayasan Cahaya Mutiara Ubud, Tampaksiring, Gianyar. “Lumayan, sudah beberapa kali tampil mengisi acara,” kata Wayan Damai, Ketua Dewan Pembina Yayasan ini, Jumat (1/7/2022).
Awal mula mereka menekuni atraksi ini adalah saat mengundang pegiat Fire Dance dari Bali Fire Mantra untuk menjadi salah satu pengisi acara di dalam event Harmony Family Festival yang diselenggarakan yayasan ini pada 28 Mei 2021.
Penampilan Fire Dance sangat memukau warga yayasan, Beberapa di antaranya kemudian meminta izin untuk bermain tongkat api dan aneka peralatan lainnya. Pengajar di Bali Fire Mantra, seorang bule yang menjadi pengajar dan kerap disapa Forest, lalu tertarik melatih mereka.
ADVERTISEMENT
“Yang kelihatan berbakat kemudian lanjut hingga mencoba bermain dengan api,” jelas Damai. Mereka dilatih dengan aneka gerakan dasar, tentu termasuk dengan cara menghindari bahaya dari api yang bisa melukai mereka.
Beberapa kali terjadi, ada saja api yang mengenai bagian tubuh saat latihan. Tapi lama-lama, mereka menganggapnya sebagai hal yang biasa. “Setelah 3 bulan, baru benar-benar berani menggunakan api,” katanya.
Saat ini ada 8 warga yayasan yang masih bertahan dan mulai tampil di aneka acara. Latihan biasanya diadakan di Bali Flow Temple untuk berlatih Fire Dance Setidaknya, 2 kali dalam seminggu dan akan diperbanyak bila jadwal pentas semakin dekat.
Pementasan untuk pertama kalinya dilakukan Yoga Barn sekitar setahun silam. Kemudian, mereka juga sudah tampil di event Bali Spirit Festival, AVPN Global Conference di Westin Nusa Dua, dan The Way I Dance di Bali Bohemia Ubud.
ADVERTISEMENT
“Ini tentunya meningkatkan rasa percaya diri warga disabilitas,” kata Damai. Apalagi kelompok ini adalah grup disabilitas yang pertama kali memainkan Fire Dance di Indonesia. Salah-satu kesulitan yang mereka hadapi saat pementasan adalah mobil pick up untuk membawa kursi roda dan berbagai peralatan lainnya.
Pertunjukan mereka sekaligus menjadi cara untuk secara mandiri membiayai yayasan yang menampung puluhan warga disabilitas di Bali itu. Sebelumnya, mereka telah memiliki berbagai atraksi seperti tarian bali, permainan genderang dan juga membuka sajian kuliner bagi turis yang berkunjung ke Yayasan. (kanalbali/RFH)