Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Forum Anak Desa di Karangasem Kampanyekan Eco Enzyme untuk Selamatkan Lingkungan
17 Januari 2023 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 3 Februari 2023 9:42 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilaksanakan memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Januari 2023. Masalah sampah menjadi perhatian khusus.
“Penanganan sampah di Desa Ulakan masih kurang baik, untuk itu perlu upaya untuk membentuk karakter masyarakat terutama tentang pengelolaan dan pemilahan sampah dari rumah. Kegiatan seperti ini sangatlah baik untuk memulai itu”, ujar I Ketut Sumandra, Kepala Desa Ulakan dalam rilisnya Selasa (17/1/2023).
Forum Anak Desa Ulakan (FADU) merupakan kelompok anak yang dibentuk oleh Pemerintah Desa Ulakan bersama dengan Pertamina Integrated Terminal Manggis dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.
Forum sebagai sarana atau wadah partisipasi untuk menyalurkan aspirasi anak-anak Desa Ulakan dengan tujuan membentuk Desa Anak Sehat dan Kreatif.
ADVERTISEMENT
Gethok Tular yang secara harfiah berarti “penyebaran berita dari mulut ke mulut” dilaksanakan di Pura Puseh Desa Ulakan. Kegiatan berisi pelatihan, praktek, kuis dan pembentukan kader lingkungan.
Para kader lingkungan sebanyak 12 anak yang berasal dari FADU akan mensosialisasikan kembali materi ini kepada anak-anak lainnya sampai dengan tanggal 12 Januari 2023 melalui kunjungan ke SD dan SMP di Kecamatan Manggis.
Materi yang disampaikan terdiri atas tata cara pemilahan sampah, pengolahan kompos skala rumah tangga dan pembuatan eco-enzyme dan dibina oleh Komunitas Eco-Enzyme Kabupaten Karangasem.
“Kami ingin menyentuh masyarakat secara luas dan menjadikan Pulau Bali sebagai pulau pembuat eco-enzyme”, ujar Nyoman, Ketua Komunitas Eco-Enzyme Kabupaten Karangasem.
“Kalau adik-adik bisa mengolah dengan bahan-bahan ini, pasti akan luar biasa. Semua kegiatan kita ini adalah untuk alam dan untuk bumi”, tambah Anak Agung Atmaja selaku penasehat eco-enzyme.
ADVERTISEMENT
“Problem terbesar dunia adalah sampah dan 70%nya merupakan sampah organik yang kebanyakan dari sisa makanan, pohon-pohonan dan buah-buahan yang susah terurai," katanya.
Dengan Eco-enzym, sampah itubisa dijadikan pupuk pertanian atau dijadikan produk handsanitizer dan lain sebagainya.
Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs).
"Kami selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan," katanya. (kanalbali/RLS)