Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Photo Story : Ketika Saat Ngaben Tiba di Puri Ubud
3 Maret 2018 8:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
SAAT perpisahan akhirnya tiba. Bukan kesedihan tapi perayaan yang harus dilakukan. Untuk menghantar roh berpulang, terbang ke angkasa menuju keabadian bersama jasad yang terbakar oleh api.
ADVERTISEMENT
Maka seluruh keluarga ikut mengiringi ke lokasi sebelum proses ngaben ( kremasi) dilaksanakan. Para bangsawan Puri Ubud, Gianyar Bali Jumat 02/03 menunjukkan keagungan dan penghormatan pada Anak Agung Niang Agung (96tahun). Beliau adalah ibu dari, Tjokorda Istri Atun Sukawati, Tjok Gde Putra Sukawati, Tjok Oka Ardhana Sukawati (Cok Ace), dan Tjok Gde Raka Sukawati. Bade setinggi 25 meter menjadi ikon keiklasan hati.
Ribuan warga dan wisatawan mengiringi ke lokasi sebelum proses ngaben ( kremasi) dari keluarga puri ubud Anak Agung Niang Agung dengan lembu didepan serta diikuti Bade setinggi 25 meter
Warga bahu membahu menarik lembu raksasa dari rumah almarhum Puri Ubud Sampai dengan Setra Banjar Tebesaye Kelurahan Ubud
ADVERTISEMENT
Sejumlah kerabat membawa foto almarhum Anak Agung Niang Agung yang meninggal di usia 96 tahun menuju lokasi pengabenan.
Peti Mati dari Anak Agung Niang Agung diturunkan dari atas bade oleh sejumlah keluarga aebelum dimasukan kedalam lembu
Lembu raksasa berisi jasad almarhum pun dibakar mengakhiri proses kremasi (pengabenan)
Foto dan teks : kanallbali/Zul T Eduardo