Konten Media Partner

Gandeng UGM dan UNUD Bali, Jepang Danai Program Tangguh Bencana di Gunung Agung

13 Februari 2023 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul dari kawah Gunung Agung, Bali, Foto: Fikri Yusuf/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul dari kawah Gunung Agung, Bali, Foto: Fikri Yusuf/Antara
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) mendanai program Tangguh Bencana di Lereng Gunung Agung, Bali.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaannya melibatkan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (FPar UNUD) bekerja sama dengan Mount Fuji Research Institute (MFRI), NPO Volcano, Jepang dan FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM),
“Kami dilibatkan karena kawasan lereng Gunung Agung merupakan daerah kunjungan wisata termasuk Pura Besakih dan beberapa DTW di sekitarnya,” kata Sukma Arida, Wakil Dekan FP UNUD, Senin (13/2/2023).
Proyek bertajuk “Astungkara Giri Agung Aman” atau AGAA itu adalah kegiatan untuk membangun masyarakat tangguh bencana melalui pemanfaatan perguruan tinggi lokal sebagai basis penanggulangan bencana frekuensi rendah, skala besar di lereng Gunung Agung.
Sosialisasi program Tangguh Bencana di kawasan Gunung Agung - IST
Launching program sudah dilakukan pada Sabtu, 11 Februari 2023 dengan FGD bertema Kesiapsiagaan dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lereng Gunung Agung bertempat di aula Kantor Kepala Desa Besakih, Rendang, Kabupaten Karangasem.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 150 peserta yang terdiri atas komite sekolah, guru-guru, Kepala sekolah, kepala desa dan bendesa adat Besaaih, Basarnas, dan BPBD. FGD bertujuan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang mitigasi di kawasan lereng gunung Agung. FGD menjadi bagian dari projek AGAA.
Kepala Kalaksa BNPB Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa menegaskan, masyarakat lereng Gunung Agung memang masih membutuhkan dukungan soal kesiapsiagaan bencana.
“Sesuai dengan karakter masyarakat kita yang demikian gampang melupakan pengalaman-pengalaman penting termasuk erupsi gunung Agung, maka program ini mengingatkan supaya sudah siap menyelamatkan diri dan keluarga ketika bencana terjadi, ” jelasnya.
Doktor Mitsuhiro Yoshimoto, Direktur Pusat penelitian pencegahan bencana Gunung Fuji - IST
Dari pihak Jepang sebagai Ketua MFRI, Doktor Mitsuhiro Yoshimoto, Direktur Pusat penelitian pencegahan bencana Gunung Fuji membeberkan perihal bagaimana Jepang telah mengedukasi warganya secara berkesinambungan meskipun dalam kondisi normal.
ADVERTISEMENT
“Gunung Fuji selama 300 tahun terakhir belum pernah meletus, namun kami tetap melakukan pendidikan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula menyampaikan sharing dua perwakilan pemerintah dua kabupaten di mana Gunung Fuji berlokasi yaitu kota Fujiyoshida, Yamanashi oleh Mr Takuma Kuwabara dan Kawaguchiko, Yamanashi diwakili oleh Mr Keigo Fujimaki. (kanalbali/RLS)