Gepeng Jadi Masalah Klasik di Kawasan Wisata Ubud

Konten Media Partner
15 Januari 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satpol PP terus melakukan penertiban gelandangan dan pengemis seperti yang dilakukan pada Selasa (15/1) di Ubud, Gianyar -kanalbali/KR11
zoom-in-whitePerbesar
Satpol PP terus melakukan penertiban gelandangan dan pengemis seperti yang dilakukan pada Selasa (15/1) di Ubud, Gianyar -kanalbali/KR11
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GIANYAR, kanalbali.com - Gelandangan dan pengemis (Gepeng) asal kabupaten Karangasem kembali ditertibkan Satpol PP Gianyar di wilayah Ubud. Gepeng yang berhasil ditertibkan ini merupakan wajah-wajah lama, yang sebelumnya sudah sempat diciduk Satpol PP Gianyar. Wilayah operasi gepeng ini adalah kawasan Ubud, yang merupakan kantong turis dan membawa duit berupa dolar. Tak jarang gepeng ini mendapatkan dolar, namun tak jarang pula wisatawan merasa tergangu atas ulah gepeng ini. Penertiban yang dilakukan Selasa (15/1) berdasarkan laporan warga di kawasan Ubud. Kasatpol PP Gianyar, Cokorda Gde Agusnawa menjelaskan dirinya mendapat informasi bahwa banyak gepeng berkeliaran di Ubud. “Lalu saya memerintahkan personil untuk melakukan penertiban,” terang Cok Agusnawa. Dari penertiban di tiga lokasi, Wilayah yang pertama disasar adalah daerah SPBU Pengosekan, Ubud selatan, lalu mengarah ke kawasan Museum Neka, Ubud barat dan terakhir di sekitar Toko Indomaret Pengosekan. “Total Gepeng yang kami amankan 10 orang, lima dewasa dan lima anak-anak,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Satpol PP Gianyar melakukan terhadap gepeng saat menjelang digelar pertemuan IMF-World Bank di Ubud, menjelang akhir 2018 lalu. “Kini mereka dating kembali lagi untuk menggepeng, mereka ini muka-muka lama dan selalu beroperasi berpindah tempat untuk mengecoh petugas,” bebernya. Sebelumnya, Gepeng tersebut berjanji untuk tidak menggepeng lagi, namun janji itu tidak ditepati. Gepeng tersebut diserahkan ke Dinas Sosial Gianyar untuk diberikan pembinaan dan selanjutnya dipulangkan ke Kabupaten Karangasem. (kanalbali/KR11)