Konten Media Partner

Green Tourism, Vila di Ubud Ini Memanen Hujan untuk Penuhi Kebutuhan Air

3 Desember 2022 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi - air hujan - IST
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi - air hujan - IST
ADVERTISEMENT
UBUD, Kanalbali.com - Green Tourism makin berkembang di Bali. Salah-satunya diterapkan Mana Ubud yang memanfaatkan hujan untuk memenuhi kebutuhan air. Mulai dari kebutuhan di dapur hingga untuk wisatawan di kamar masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Pengolahan air hujan diawali saat hujan jatuh akan dialirkan ke pipa besar di beberapa titik kemudian air dialirkan menuju tempat penyaringan di ground tank dengan kapasitas 60 m³ dengan 2 tabung filtrasi. Air sebanyak ini bisa dipakai untuk setengah bulan," kata Operasional Manajer Mana Ubud, Ari Putrayasa, Sabtu, (3/12/2022).
Ia menjelaskan, dalam ground tank terdapat tiga tahap penyaringan air. Pertama, penyaringan materi kotor dan kasar. Kedua, penyaring kandungan logam, dan terakhir memecah bakteri dengan sinar UV.
Fasilitas kamar di Mana Ubud dirancang hemat energi - LSU
"Semua air ini disalurkan ke Villa untuk kebutuhan wisatawan di kamar mandi, kalau untuk masak di dapur air dipanaskan lagi. Meski sudah layak langsung diminum, tapi kami ada filtrasi khusus yang digunakan sebelum air bisa dikonsumsi langsung," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ari mengatakan bahwa konsep ini diterapkan oleh Mana Ubud karena melihat besarnya konsumsi air yang digunakan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.
Jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan air oleh masyarakat lokal. "Turis pada umumnya menggunakan air 2500 liter di Bali, dan warga 180 liter saja," sebutnya.
Selain memanfaatkan air hujan, 6 unit vila di Mana Ubud dibangun dengan konsep yang ramah lingkungan. Dinding bangunan tidak menggunakan semen dan batu bata, tapi hanya menggunakan pasir yang dimasukkan ke dalam karung panjang dan digulung dengan bentuk sosis.
Ramah lingkungan juga diterapkan di lingkungan hotel - LSU
Kemudian ditancapkan tiang pancang sebagai penopangnya. Atapnya bangunan menggunakan alang-alang, sehingga memberi kesan alami pada setiap ruangan.
"Dengan konsep ini, ruangan tidak akan panas di siang hari maupun dingin dalam hari. Jadi kami tidak menyediakan TV dan AC di semua ruangan. Sumber listrik dari lampu yang kami gunakan juga bersumber dari Panel tenaga surya," kata Ari.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sampai di sana, untuk kebutuhan bahan pangan di Mana Kitchen diambil dari kebun yang berada sekeliling Vila. Hal ini diharapkan memberi pengalaman baru bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali.
Konsep pariwisata berkelanjutan di Mana Ubud menjadikan penginapan ini sebagai salah satu destinasi wisata hijau yang ada dalam Green Pages dari kampanye KemBali Becik. Setidaknya ada 70 destinasi yang tergabung dalam Green Pages itu, dan mengajak wisatawan untuk melakukan wisata yang bertanggung jawab serta ramah lingkungan. (Kanalbali/LSU)