Konten Media Partner

Gubernur Minta PVMBG Evaluasi Radius Aman Erupsi Gunung Agung

5 Februari 2018 19:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Minta  PVMBG Evaluasi Radius Aman Erupsi Gunung Agung
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PANTAU- Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat berada di Pos Pemantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Senin, 5 Februari 2018 (kanalbali/Humas)
ADVERTISEMENT
Denpasar, kanalbali.com --Mencermati perkembangan aktivitas Gunung Agung yang belakangan cenderung menurun, Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengevaluasi kembali batas aman untuk beraktifitas yang sebelumnya ditetapkan pada jarak 6 km.
Pastika berharap, batas radius aman beraktifitas dapat diturunkan menjadi 3 hingga 4 km. Harapan itu diutarakannya saat melakukan peninjauan ke Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Senin, 5 Februari 2018.
Tanpa bermaksud mengintervensi, Pastika berharap pihak PVMBG mengkaji kembali perkembangan terkini sehingga bisa dilakukan evaluasi terhadap status Gunung Agung dan juga penentuan radius aman untuk beraktifitas. "Jika menurut hasil kajian dimungkinkan untuk menurunkan radius aman," ujarnya seperti disampaikan dalam rilis Humas Pemprov Bali
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Pemprov Bali berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem akan fokus membahas rencana relokasi sejumlah desa pada radius 3 hingga 4 km yang kemungkinan terdampak dalam jangka waktu panjang. “Tentunya ini harus didasarkan pada kajian ilmiah pihak yang berkompeten,” ujar Pastika yang didampingi Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa. .
Menjawab harapan Pastika, Kepala Bidang Pemantauan Gunung Api PVMBG Gede Suantika berjanji akan segera melaporkan ke pusat untuk dilakukan kajian dan evaluasi. Lebih jauh Suantika mengungkap, sejauh ini aktifitas Gunung Agung memang menunjukkan tanda-tanda penurunan.
“Ini berdasarkan pengamatan periode 27 November hingga saat ini, memang menunjukkan penurunan,” imbuhnya. Hal itu antara lain ditandai dengan pergeseran pusat gempa yang tak lagi terjadi di bawah Gunung Agung. Pusat gempa teramati berada di antara Gunung Abang dan Gunung Agung. Selain itu, berdasarkan pantauan, sudah tidak teramati lagi penggelembungan di tubuh gunung terbesar di Pulau Bali tersebut.
ADVERTISEMENT
“Mulai kempes dan bentuknya sudah balance,” urainya. Kendati demikian, Suantika menyebut terjadinya letusan besar masih berpeluang. Namun untuk saat ini belum ada tanda-tanda ke arah sana. (kanalbali/RFH)