Konten Media Partner

Harga Vanili di Jembrana, Bali Merangkak Naik

16 Januari 2020 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen Vanili di Jembrana- KR7
zoom-in-whitePerbesar
Panen Vanili di Jembrana- KR7
ADVERTISEMENT
Sejak sebulan belakangan ini harga panili basah di Jembrana mulai merangkak naik. Kondisi ini tentu saja disambut gembira oleh petani panili.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketut Sutama (68), petani vanili asal Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Jembrana, harga panili dari awal musim panen sekitar sebulan lalu mulai beranjak naik. Dari panen pertama terjual Rp 100 ribu per kilo kondisi basah, naik seminggu berikutnya menjadi Rp 130 ribu perkilo.
"Minggu berikutnya naik lagi berturut-turut hingga sekarang harganya dua ratus ribu rupiah perkilo," ujarnya yang mengaku memiliki kebun vanili seluas 30 are, Kamis (16/1/2020).
Demikian juga dengan kualitas buah vanili yang dihasilkan, untuk musim panen tahun ini tergolong cukup baik dibandingkan tahun lalu yang cendrung agak kriting dan kecil-kecil. Hanya saja menurutnya vanili di kebunnya berbuah tidak bersamaan sehingga tidak bisa memanen secara bersamaan.
Naiknya harga vanili basah di tingkat petani dibenarkan oleh Toni Asih, salah seorang pengepul vanili asal Desa Batuagung, Jembrana. Menurutnya kenaikan harga vanili mulai terjadi sejak sebulan lalu dari Rp 100 ribu perkilo hingga saat ini mencapai Rp 200 ribu perkilonya dalam kondisi basah.
ADVERTISEMENT
"Harganya akan terus naik karena musim panen kali ini cenderung sedikit tidak seperti musim panen tahun lalu yang berlimpah," terangnya. Sementara untuk vanili kering menurutnya harganya masih cendrung jalan ditempat. Saat ini harga vanili kering ditingkat petani mencapai Rp 1.700.000 perkilo. Sedangkan sebulan yang lalu terjual Rp 1.600.000 perkilonya. Petani di Jembrana juga lebih suka menjual vanili basah karena lebih cepat proses mendapatkan hasil serta mengurangi penyusutan harga. (kanalbali/KR7)