Konten Media Partner

Hasil Deteksi Kesehatan Sungai di Bali: 4 Sungai Terkontaminasi Mikroplastik

16 Januari 2023 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti ESN Prigi Arisandi bersama aktivis lingkungan Robi Navicula saat melakukan deteksi kesehatan sungai di Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti ESN Prigi Arisandi bersama aktivis lingkungan Robi Navicula saat melakukan deteksi kesehatan sungai di Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Pada Jumat hingga Minggu, 13-15 Januari 2023, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan deteksi kesehatan Sungai di Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu dilakukan pada 4 lokasi di Kawasan Hulu di Tirta Empul, Tampak siring, Sungai Ayung, Dam dan Tukad Badung di Kota Denpasar.
“Dari pemantauan dismpulkan air sungai di Pulau Bali telah terkontaminasi Mikroplastik,” kata penelitis ESN Prigi Arisandi dalam rilisnya Senin (16/1/2023)
Bahkan, menurutnya, di kawasan hulu di Tirta Empul Tampak siring ada 28 partikel mikroplastik dalam 100 liter air. “Jumlah ini relatif kecil jika dibanding temuan-temuan kami di sungai-sungai lain di Indonesia tetapi temuan ini bisa menjadi warning bahwa mikroplastik telah mencemari sumber-sumber air kita,” ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa rata-rata ditemukan 170 partikel mikroplastik dalam 100 air liter air sungai di 4 lokasi penelitian.
Untuk Tukad Badung yang lokasinya berada di Tengah kota Denpasar memiliki tingkat kontaminasi yang cukup tinggi karena padat penduduk dan kegiatan masyarakat y ang masih membuang limbah cair tanpa diolah.
ADVERTISEMENT
Kontaminasi tertinggi kedua ada di Sungai Ayung yang melintasi Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar, aktivitas hotel, villa dan pertanian menjadi penyumbang kontaminasi Mikroplastik di Sungai Ayung.
Jika dibandingkan dengan sungai-sungai lain di Indonesia Sungai Di Bali relatif lebih bersih karena tidak banyak dijumpai sampah plastik yang mengambang di sungai.
Kondisi ini tidak lepas dari peran komunitas di Bali yang aktif menjaga dan aktif mengkampanyekan upaya perlindungan sungai agar bebas dari sampah.
Mikroplastik sendiri adalah serpihan atau remahan plastik dengan ukuran lebih kecil dari 5 mm yang berasal dari pecahan plastik ukuran besar seperti tas kresek, plastik bening, sampah pakaian, botol plastik, Styrofoam dan sachet yang terfragmen karena arus air dan paparan matahari.
ADVERTISEMENT
Mikroplastik ini memiliki efek kesehatan manusia, karena mikroplastik dalam air akan menyerak logam berat, polutan di air seperti khlorin atau pemutih dan phospat bahan detergen.
“Mikroplastik akan menyerap polutan dan apabila tertelan oleh ikan maka polutan ini akan merusak system reproduksi dan pertumbuhan ikan,” kata Prigi.
Jika mengkontaminasi daging ikan maka efeknya akan berlanjut pada metabolisme manusia yang mengkonsumsi ikan tercemar mikroplastik,karena selain menyerap polutan mikroplastik terbentuk dari polimer-polimer yang tersusun atas bahan-bahan pengganggu hormon. (kanalbali/RLS)