Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Hipnoterapi Dipopulerkan di Bali: Cara Alternatif Atasi Stres Saat Pandemi
25 Mei 2021 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
UBUD - Alunan lembut musik penenang memenuhi salah satu ruangan di Ubud Raya Villas. Nada-nada yang pelan membuai pikiran untuk lebih rileks dan sejenak melepaskan beban yang ada.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, beberapa wanita nampak duduk santai sambil terpejam mendengarkan sugesti yang diberikan seorang instruktur hipnosis. "Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan lebih percaya dengan diri saya sendiri, saya yakin saya mampu," ujar sang instruktur kepada pasiennya dalam Sanggam Festival 2021 di Ubud, Bali, pekan lalu.
Begitulah sepintas praktek yang hypnobeauty dalam salah-satu jenis hipnoterapi untuk membuka aura seseorang supaya lebih percaya diri untuk terus melangkah dalam kehidupan.
“Dengan kepercayaan diri, orang akan terhindar dari stres, phobia sampai gangguan kecemasan, ini sangat diperlukan di masa pandemi," ungkap I Nyoman Sudiasa, perwakilan dari Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI), sebuah organisasi profesi di bidang hipnosis.
Selama ini, kerap diidentikkan sebagai salah satu modus tindak kejahatan, seperti penipuan. Padahal, ini adalah bagaimana cara mengolah pikiran sendiri.
"Secara keilmuan tiga jenis pikiran pikiran sadar, tidak sadar dan bawah sadar. Sejatinya, kita lebih banyak menggunakan pikiran bawah sadar karena semua memori yang terekam berada di pikiran bawah sadar," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, pikiran bawah sadar itu menguasai hampir 88 persen dari kegiatan kita sehari hari. Sementara pikiran sadar cuma 12 persen. Menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud, pikiran bawah sadar didefinisikan sebagai kumpulan perasaan, pikiran, dorongan, dan ingatan yang berada di luar kesadaran.
Freud percaya bahwa ketidaksadaran terus memengaruhi perilaku meskipun orang tidak menyadarinya. Freud mengibaratkan hal-hal yang mewakili kesadaran kita hanyalah 'puncak gunung es'. Sisa informasi yang berada di luar kesadaran sadar terletak di bawah permukaan. Meskipun informasi ini mungkin tidak dapat diakses secara sadar, tetapi memberikan pengaruh terhadap perilaku.
Nah, dalam proses hipnosis, para instruktur PKHI memberi sugesti positif kepada masyarakat. Sugesti itu berfungsi agar objek melakukan komunikasi dengan pikirannya sendiri sehingga dapat menciptakan kondisi yang diinginkan.
Santi Astika, salah satu 'pasien' yang ikut dalam hypnobeauty mengungkapkan, setelah menerima sugesti, ia merasa lebih lega. "Saya cukup sulit untuk percaya diri, harapannya sih setelah menerima hipnosis jadi lebih baik saja," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pemberian layanan hipnosis itu diungkap oleh Sudiasa dilakukan secara gratis. "Layanan gratis, kita berkolaborasi bersama Sanggam festival untuk lebih memperkenalkan hipnosis ke masyarakat," tambahnya.
Sanggam Festival 2021 sendiri tercipta atas inisiatif Ida Rsi Putra Manuaba yang bekerjasama antara Yogi dan Yogini dengan pemilik Hotel yang membangun cara baru bertahan di masa pandemi. "Festival juga kami laksanakan di Hotel yang mempunyai Fasilitas Yoga," ungkapnya.
Berbagai kalangan, tua muda nampak bersuka cita mengikuti gelaran itu. Lebih lanjut, Ida Rsi Putra Manuaba mengungkap, untuk mengurangi kecemasan berlebihan yang ada di masyarakat perlu sekali dilakukan Yoga. "Kami memfasilitasi seluruh pecinta Yoga di seluruh Bali untuk dapat berbagi bersama dan lebih mengenal keberagaman di dalam style Yoga melalui kegiatan Sanggam Festival," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam gelaran itu, protokol kesehatan COVID-19 pun tetap ditegakan, dimana pelaksanaannya dibatasi hingga kapasitas 300 orang. Pihaknya juga menggandeng produk UMKM lokal seperti Loloh dan Healthy food. "Ada banyak jenis yoga yang dilakukan seperti hatta yoga, hipnoterapi, tarot, acro yoga, cakra reading, sound healing dan masih banyak lagi," jelasnya.
Gelaran itu berlangsung sejak pagi hingga sore, selama sehari. Para pakar yoga seperti Guru Eka Sukma,Team Delapan Yoga, Kadek Antara, Komang Edi Susanta,Diah Puspa,Wayan Wyasa, Agus Shipwreck, Ni Nyoman Arfani, Savitri Dewi ,Guru Made YogaBung , Guru Gusti Lanang dan Guru Arsiawan Adi dan Team PKHI Bali terlibat dalam gelaran itu.
"Siangnya diisi Yoga Art oleh penyanyi Reggae Joni Agung, pembacaan puisi, penampilan Agung Wirasuta serta penari Sufi Tebo Aumbara dan Bona Alit bersama Ida Rsi Putra. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT