Ini Alasan Slank Ikut Jadi Pandu Laut Indonesia

Konten Media Partner
29 Oktober 2018 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ini Alasan Slank Ikut Jadi Pandu Laut Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ARTIS yang akan tampil di Konser Menghadap Laut antara lain Robi (Navicula), Slank dan Marjuki dari Jogya Hiphop Foundation - kanalbali/RFH
ADVERTISEMENT
NUSA DUA, kanalbali.com - Sebuah gerakan untuk menyelamatkan laut 'Pandu Laut Indonesia' bakal menggelar konser khusus bertepatan dengan 'Our Ocean Conference 2018' di Nusa Dua, Bali. Menariknya, grup band legendaris 'Slank' bukan hanya akan tampil di acara itu tapi mereka pun adalah penggeraknya.
Menurut Kaka Slank, sejak menjadi penyelam dirinya sadar betul laut Indonesia makin banyak yang mengalami kerusakan. "Ukuranku gampang, kalau sudah tak ada hiu disana, berarti lautnya sudah rusak," kata pemilik nama lengkap Akhadi Wira Satriaji .
Ia bahkan selalu mencatat dalam ingatannya daerah mana yang lautnya masih bagus dan mana yang sudah rusak. Kerusakan itu biasanya terkait dengan sampah plastik yang begitu gampang ditemukan di laut atau pun sungai yang menuju laut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ridho Slank menyebut, aktivitas di gerakan itu tak lepas dari keprihatinan atas kondisi kampung halamannya di Ambon, Maluku . "Disana pantai-pantai banyak yang dipenuhi oleh sampah. Kalau mau berjemur harus bersihkan sampah dulu," ujarnya.
Ironisnya, daerah itu juga merupakan daerah nelayan yang hidup dari ikan sehingga sampah plastik sangat merusak tempat hidupnya ikan. Dengan keterlibatan Slank diharapkan nantinya akan bisa menggerakkan para slankers dimana tercatat sudah ada di 34 kota organisasinya.
Selain Slank, sejumlah artis lain yang akan tampil adalah Band Navicula dari Bali, Jogya Hip Hop Foundation, Monica Tahalea dan Ivan Nestorman.
ADVERTISEMENT
Menurut Marjuki dari Jogya Hip Hop Foundation keterlibatan mereka karena menyadari kehidupan laut itu bisa menjadi masa depan Indonesia. 'Kalau orang Yogya itu sebenarnya takut pada laut karena mitos Nyai Roro Kidul," katanya.
Tapi dalam 6 tahun terakhir keadaan mulai berbalik dimana banyak publik figur yang berusaha lebih dekat dengan laut. "Seperti kami, kalau liburan sekarang pasti mencari laut di seluruh Indonesia," katanya.
Sementara Robi Navicula menegaskan, diperlukan kolaborasi antara semua pihak untuk mengatasi masalah kerusakan laut. "Kami dari kalangan seniman mungkin bisa menyauarkan dengan cara yang lebih mudah dan menjangkau banyak kalangan," tegas musisi yang lagunya banyak bicara tentang lingkungan. (kanalbali/RFH)