Konten Media Partner

Gandeng Artis, LSM Ini Peringatkan Bahaya Plastik di "Our Ocean Conference" Bali

29 Oktober 2018 9:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gandeng Artis, LSM Ini Peringatkan Bahaya Plastik di "Our Ocean Conference" Bali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JOSHUA Jackson (ujung kanan) bersama Nadine Candrawinata saat konferensi pers terkait "Our Ocean Conference" di Nusa Dua Bali, 29-30 Nopember 2018 (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT
NUSA DUA, kanalbali.com - Organisasi konservasi laut global Oceana mendukung sepenuhnya upaya peningkatan transparansi perikanan dunia dan pengurangan produksi plastik pada konferensi Our Ocean di Bali pada 29 - 30 Oktober 2018.
“Kita telah membuat polusi pada lautan kita, mengambil ikan berlebihan, dan membunuh terlalu banyak spesies berharga dan kehidupan di bawah laut," ungkap Joshua Jackson, Aktor dan Aktivis Laut yang menjadi duta Oceana.
Lautan kita saat ini menerima ancaman yang kita hadapi tiap harinya yaitu: plastik. Setidaknya ada 17,6 miliar pon sampah plastik memasuki lautan tiap tahunnya. Namun, Indonesia, seperti negara lainnya di dunia melihat ada ancaman yang dihadapi di lautan secara langsung.
Perusahaan yang terus-menerus menggunakan kemasan plastik menghancurkan tempat-tempat yang indah seperti Bali. Kita telah membuang satu truk sampah plastik ke lautan setiap menitnya. Mendaur ulang dan pengunaan kembali (reuse) bukan merupakan jalan keluar dari masalah ini.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah plastik yang mereka produksi dan mencari solusi alternatif untuk mengirimkan produk mereka.” ujar Jacqueline Savitz, Chief Policy Officer, Oceana
Artis, Aktivis Laut, Environmentalist dan anggota celebrity supporter Oceana Nadine Chandrawinata menyampaikan bahwa upaya untuk mengatasi limbah plastik dan pencemaran lainnya sangat penting untuk ekosistem laut kita serta untuk masa depan ekonomi kita. “Karena itu, saya sangat senang Indonesia menjadi tempat untuk penyelenggaranaan konferensi Our Ocean yang ke lima di Bali,” ujar Nadine.
"Saya sangat sedih mengetahui bahwa Indonesia adalah salah satu penghasil sampah plastik di laut terbesar di dunia. Diperkirakan hingga 1,29 juta metrik ton plastik masuk ke lautan dari Indonesia setiap tahun. Ini merupakan peran penting bagi kita untuk membantu menemukan solusi dari krisis plastik. Kita dapat memulai dengan menolak menggunakan botol plastik, sedotan, dan tas sekali pakai (single-use), tetapi itu bukan hanya tugas kita. Kita harus menuntut perusahaan berhenti memproduksi lebih banyak plastik di negara dan laut kita,” tambah Nadine.
ADVERTISEMENT
“Lautan telah memberikan banyak hal, namun sayangnya lautan telah dieksploitasi untuk keuntungan jangka pendek, daripada digunakan sebagai sumber daya bersama global yang dapat memberikan sumber makanan untuk waktu yang lama, apabila kita merawatnya. Ini merupakan alasan utama saya untuk hadir di acara konferensi Our Ocean di Bali,” tutup Jackson. (kanalbali/RLS)