Keunikan Upacara Aci Sang Hyang Grodog di Nusa Lembongan

Konten Media Partner
31 Juli 2018 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keunikan Upacara Aci Sang Hyang Grodog di Nusa Lembongan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KLUNGKUNG, kanalbali.com -- Pulau Nusa Lembongan, di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tidak saja memiliki berbagai obyek wisata alam yang menarik seperti pantai dan keindahan bawah lautnya. Namun, dari segi seni budaya, juga tidak kalah luar biasanya. Salah satunya adalah rangkaian upacara Aci Sang hyang Grodog
ADVERTISEMENT
I Nyoman Murta selaku ketua panitia karya menyampaikan, rangkaian diakhiri upacara Ngeluar/Ngelebar dan penurunan widiadara dan widiadari sebagai ucapan rasa syukur, kedamaian dan kegembiraan atas turunnya berkah para dewa.
“Melalui penurun Widiadara dan widiadari dari atas Sang Hyang Bunga diibaratkan sebagai simbol menebarkan keharuman di jagat Lembongan,” tuturnya Senin 30 Juli 2018 malam.
Prosesi awal upacara Ngeluar/Ngelebar yang ditandai dengan mepeed Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lembongan dengan membawa sanganan yasa dari empat penjuru mata angin dengan warna yang berbeda di awali dari Utara dengan warna hitam, Timur dengan warna putih, Selatan dengan Warna merah dan Barat dengan warna kuning yang berkumpul dan pusatkan di Perempatan Catus Pata Desa Pakraman Lembongan.
Keunikan Upacara Aci Sang Hyang Grodog di Nusa Lembongan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Tari Sang Hyang Grodog salah satu tarian yang sakral yang dikeramatkan di Desa Lembongan. Jumlahnya pun bukan hanya satu atau dua tetapi sekaligus ada 23 jenis Sang Hyang, yang kemudian dipersembahkan sebagai aci sakral di desa Pakraman Lembongan.
ADVERTISEMENT
Rangkaian upacara diawali dengan matur piuning pada 28 Juni 2018. Untuk upacara Aci Sang Hyang Grodog akan berlangsung selama 11 hari, yakni dari tanggal 19 Juli-30 Juli 2018.
Adapun 23 jenis Sang Hyang Grodog tersebut yaitu Sang Hyang Sampat, Sang Hyang Bumbung, Sang Hyang Penyalin, Sang Hyang Lingga,Sang Hyang Joged, Sang Hyang Dukuh Ngaba Cicing, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dukuh Masang Bubu, Sang Hyang Sampi, Sang Hyang Bangu-Bangu, Sang Hyang Kebo.
Kemudian ada juga Sang Hyang Tiling-Tiling, Sang Hyang Enjo-Enjo, Sang Hyang Manjangan, Sang Hyang Tutut, Sang Hyang Jangolan Dukuh Ngaba Penyu, Sang Hyang Barong, Sang Hyang Kelor, Sang Hyang Capah,Sang Hyang Perahu, Sang Hyang Sumbul, Sang Hyang Payung & Sang Hyang Bunga.
ADVERTISEMENT
“Salah satu tujuannya untuk melestarikan warisan budaya leluhur Lembongan. Mengimplementasikan nilai budaya adi luhung yang terkandung didalam warisan budaya Sanghyang Grodog seperti meningkatkan kesadaran diri dan mempererat kerjasama dan gotong royong dan mewujudkan keselarasan dan keseimbangan alam semesta yang diimplementasi melalui konsep Tri Hita Karana,” papar Murta.
Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang juga menghadiri puncak Upacara Aci Sang Hyang Grodog ini mengatakan sangat berterima kasih kepada masyarakat Lembongan karena sudah menjaga adat dan tradisi yang sudah ada dari dulu.
“Meskipun dalam perkembangan pariwisata di Nusa Lembongan sangat pesat, tetapi prosesi Sang Hyang Grodog yang sudah berjalan harus tetap dilaksanakan sebagai bukti rasa syukur kepada Ida Sang Hyang widhi Wasa,” jelas Bupati yang juga asli warga Lembongan ini.Upacara dipusatkan di catus pata desa Pakraman Lembongan. (kanalbali/KR6)
ADVERTISEMENT