Konten Media Partner

5 Lagu Navicula yang Membakar Semangat Massa Aksi Tolak Reklamasi

17 Februari 2018 17:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Lagu Navicula yang Membakar Semangat Massa Aksi Tolak Reklamasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Robi Navicula (kanalbali/RFH)
DENPASAR, kanalbali.com -- Selain dilakukan dengan serius, aksi Bali Tolak Reklamasi juga identik dengan kesempatan untuk bergembira ria. Apalagi, selalu saja ada grup musik hebat yang menutup aksi-aksi itu.
ADVERTISEMENT
Seperti pada demo, Sabtu, 17 Februari 2018, grup musik Grunge Navicula, membakar semangat massa aksi yang ribuan jumlahnya. "Saya senang mereka masih bersemangat setelah hampir 5 tahun kita bersama berjuang disini," kata Gede Robi , vokalis band ini.
Adapun dalam penampilan mereka, ada 5 lagu yang dibawakan nyaris tanpa jeda. Sebagai pembuka, adalah lagu "Busur Hujan" yang diilhami saat Robi melihat pelangi di atas kapal Greenpeace yang terkenal itu. "Lagu ini untuk menandai bahwa kehadiran kita disini adalah untuk berkolaborasi menciptakan keindahan," ujarnya.
Disusul kemudian lagu kedua yang langsung menggelegar dan menghentak, yakni "Mafia Hukum". Menurut Robi, lagu itu memberi kesan kuat bahwa reklamasi adalah ulah dari mafia hukum yang bisa merubah peraturan dengan uangnya. Yang jadi korban, seperti dalam syairnya, adalah rakyat jelas.
ADVERTISEMENT
Sedang di lagu ketiga yang khusus diciptakan untuk menghormati Hari Nyepi, Navicula mengajak untuk merenungkan kembali keberadaan Bali. "Saat Semua Bergerak Cepat, Bali Berani Berhenti", begitu judul lagunya. Lagu keempat pun cukup penuh makna, karena mengajak ibu pertiwi untuk dijaga sebagai sang "Ibu" telah menjaga manusia.
Sebagai penutup, tentunya adalah lagu "Bali Tolak Reklamasi" namun diaransemen ulang dengan gaya grunge sehingga jeritan rock-nya lebih terasa. (kanalbali/RFH)