Ini Dia Pemenang KPID Award Bali 2018

Konten Media Partner
24 November 2018 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Life Time Achievement diraih oleh perintis dan pendiri Bali TV ABG Satria Naradha dan diserahkan oleh Gubernur Wayan Koster, Jumat (23/11)- kanalbali/RLS
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Acara malam penganugerahan KPID Bali Award 2018 dilangsungkan, Jum'at (23/11) malam di Art Centre Denpasar.
Hasilnya, untuk kategori program acara berita radio diraih RRI Denpasar, sementara untuk kategori program iklan layanan masyarakat diraih Radio Penguin.
Dewa Ayu Ratna Dewi dari RPKD dinobatkan sebagai penyiar radio terbaik. Radio Poenix dinobatkan sebagai radio swasta terbaik dan kategori program berita TV diraih Kompas TV Dewata. TVRI Bali meraih sejumlah penghargaan antara lain kategori Talkshow TV, program anak dan remaja dan iklan layanan masyarakat.
Sementara Bali TV meraih penghargaan pada kategori program hiburan seni dan budaya, NET TV meraih penghargaan untuk berita feature dan documenter dan Natasya Kristi dinobatkan sebagai presenter televisi terbaik.
ADVERTISEMENT
Life Time Achievement diraih oleh perintis dan pendiri Bali TV ABG Satria Naradha. Penghargaan Life Time Achievement diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Acara malam penganugerahan KPID Bali Award 2018 dimeriahkan penampilan Putri Koster yang membawakan puisi “Agustus” yang bercerita tentang makna kemerdekaan. Membawakan puisi dengan penuh penjiwaan, penampilan Putri Koster mendapat sambutan luar biasa dari penonton yang memadati Krirarnawa.
Selain Putri Koster, tampil pula sejumlah penyanyi berbakat yang sukses mengikuti ajang pencarian bakat seperti Gede Bagus X-Factor Indonesia dan Mahania Liga Dangdut.
Sementara itu, Lembaga penyiaran baik itu televisi dan radio diharapkan jangan hanya berorientasi mengajar rating dan keuntungan pada setiap tayangan dan siarannya. Harapan itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster.
ADVERTISEMENT
“Jangan hanya mengejar rating dan keuntungan, tetapi harus pula menyajikan siaran dan tayangan yang mendidik,” tandasnya. Selain itu, lembaga penyiaran juga diminta memberi porsi yang lebih banyak pada siaran-siaran budaya dan konten lokal. (kanalbali/RLS)