Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Jadi Lokasi WN Rusia Bugil di Bali, Begini Nama Ilmiah Pohon Sakral di Tabanan
7 Mei 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Karena itu tak termasuk pohon langka dan dilindungi. Ada banyak bisa kita temui kalau berada di Bali, dan biasanya dikeramatkan oleh masyarakat setempat," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Prawono Meruanto saat dihubungi, Jumat, (6/5/2022).
Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ketut Toki Mahaputra mengatakan pohon ini termasuk dalam Genus Ficus. Adapun Genus ini memiliki sekitar 850 spesies, sehingga untuk memastikan spesies pohon yang sempat viral tersebut harus melalui uji silvikultur tanaman.
"Golongan pohon dari Genus Ficus ada banyak, seperti pohon beringin atau pohon ara," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski masyarakat sekitar menyebut pohon yang diperkirakan berumur 700 tahun ini sebagai pohon kayu putih, menurutnya, pohon raksasa ini bukan penghasil minyak kayu putih.
Hanya saja pohon dari Genus Ficus memiliki banyak fungsi, di mana dengan tajuk besar dan rindang dapat menjadi tempat nyaman untuk bersarangnya berbagai jenis unggas, serta langsung warga dapat memanfaatkan bagian dari bijinya sebagai pakan.
Pohon dari Genus Ficus memiliki perakaran kuat dan dalam yang berguna sebagai tempat menyimpan air dan memperkuat struktur tanah, sehingga sangat berperan untuk penanggulangan erosi. Selain itu, keberadaannya juga bisa mempengaruhi iklim mikro setempat dengan memberi udara yg sejuk di bawah pohonnya
Toki menjelaskan, Genus Ficus tergolong tumbuhan pionir, memiliki perakaran yang dalam serta mampu menembus batas lapisan tanah bawah. Pohon ini bisa tumbuh di daerah kering sampai basah. "Hal ini yang menyebabkan pohon dari genus ini sangat mampu bertahan hidup hingga ratusan tahun," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Adapun secara sosiologis dan kultur budaya, di beberapa daerah di Pulau Dewata, pohon Genus Ficus yang masuk dalam golongan beringin banyak dikeramatkan. Pohon beringin juga bernilai agama, seperti saat upacara Pitra Yadnya terdapat kegiatan 'ngangget don bingin' (memetik daun beringin).
"Meski bukan pohon yang langka, hanya saja kultur sosial dan budaya masyarakat yang bisa membuatnya dilindungi atau dikeramatkan," jelasnya. (kanalbali/LSU)