Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jelang Event G20, TPA Sampah Terbesar di Bali Akan Ditutup
4 Agustus 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"TPA ini akan ditutup akhir Oktober karena sudah penuh, jadi harus dicarikan tempat lain dan alasan lain karena memang ada G20 juga," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, I Made Teja, Kamis, (4/8/2022).
Ia menjelaskan, TPA Suwung telah beroperasi dari tahun 1980 dengan luas area sekitar 32 Hektar, dan setiap harinya menampung sampai 1000 ton sampah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna mengungkapkan bahwa setelah TPA Suwung ditutup, selanjutnya sampah akan dikelola pada 3 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
"Astungkara Oktober atau sebelum G20, TPA Suwung sudah ditutup dengan adanya penyedia TPS3R yang sudah kita dapatkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum ditutupnya TPA Suwung, ia menjelaskan 3 lokasi TPST harus beroperasional terlebih dahulu. Masing-masing lokasi TPST tersebut berada di wilayah Kesiman Kertalangu dengan daya tampung sampah maksimal 450 ton per hari, kemudian di Desa Padangsambian Kaja dapat menampung 120 ton per hari, dan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai dengan kapasitas 450 ton per hari.
"Jadi kalau semua TPST sudah beroperasional akan mampu menampung sampah sebanyak 1020 ton per hari. Sedangkan sampah yang dihasilkan per hari dari wilayah Denpasar hanya sekitar 800 ton, jadi kita sudah bisa antisipasi kalau sampah membludak, seperti saat hari raya," tuturnya.
Ia pun mendorong para penyedia agar mampu menyelesaikan semua tahapan pembukaan operasional TPST tersebut sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama. Sehingga permasalahan sampah yang berada di TPA Suwung juga dapat ditangani oleh ketiga TPST dengan menggunakan teknologi khusus.
ADVERTISEMENT
"Sampah di TPA Suwung akan ditangani dengan teknologi yang dimiliki ketiga TPST, termasuk residu dari sampah itu sendiri. Karena penyedia sudah menerima hal tersebut, dan akan mengkondisikan sampah-sampah itu. Nanti hasil pengolahan sampah berupa pelet juga penyedia yang akan memasarkan," jelasnya.
Disinggung mengenai pemanfaatan lahan TPA Suwung jika sudah ditutup, ia mengaku tidak mengetahui informasi tersebut. Sebab penggunaan lahan selanjutnya menjadi tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Pusat. (Kanalbali/LSU)