Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jelang Hari Raya Galungan, GUPBI Bali Sebut Stok Babi Aman
2 November 2021 14:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saat ini populasi babi di Bali sekitar 400.000, atau tersisa 40% dibandingkan populasi sebelum wabah yang mengakibatkan kematian massal pada ternak babi," kata Ketua GUPBI Bali, Ketut Hary Suyasa, Selasa, (2/11/2021).
"Namun permintaan daging babi juga menurun karena pandemi COVID-19 juga membatasi aktivitas perayaan. Jadi Galungan kali ini kami tidak khawatir dengan populasi yang tinggal sedikit," jelasnya.
Terkait harga daging, ia berharap tidak akan melambung tinggi saat hari raya besar Umat Hindu yang akan jatuh pada pekan depan itu. Terlebih lagi karena dua bulan terakhir harga babi hidup sudah turun dibawah Harga Pokok Produksi (HPP), sedangkan harga daging babi di pasaran masih tinggi berkisar antara Rp90.000 hingga Rp100.000 per Kg.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, harga babi hidup turun di bawah HPP disebabkan oleh beberapa faktor, seperti masih adanya penyelundupan daging babi ke Bali, terjadi penurunan daya masyarakat, dan ada kompetisi antar daging.
"Dua bulan terakhir, harga daging ayam merah turun drastis yang menyebabkan konsumen daging babi beralih ke daging yang lain," tambahnya.
Hary menuturkan, sejauh ini untuk menstabilkan harga babi, GUPBI berupaya mengirim daging babi ke luar pulau agar dapat mengoptimalkan penyerapan daging babi sehingga harganya tetap stabil.
Langkah lain yang dilakukan yakni berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar melakukan kegiatan mepatung masal, program ini akan mempertemukan peternak dan pembeli. Tujuannya agar daging babi dijual di atas HPP dan dibeli dibawah harga pasaran.
ADVERTISEMENT
"Kalau mengikuti tingginya harga pasar yang sekarang ini seharusnya harga babi hidup mencapai Rp45.000. Sedangkan saat ini harga babi hidup di bawah HPP, kami harap Galungan ini peternak dapat menjual diatas HPP tapi harga daging tidak melambung tinggi," tuturnya. (kanalbali/LSU)