Konten Media Partner

Jembrana Tampilkan Fragmentari "Petung Agung" di Taman Mini Indonesia Indah

4 November 2018 19:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembrana  Tampilkan Fragmentari "Petung Agung" di Taman Mini Indonesia Indah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kanalbali.com -- Tim kesenian Pemkab Jembrana membawakan fragmentari "Petung Agung" dalam pagelaran Pesona Budaya Provinsi Bali di anjungan Bali Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, sabtu (3/11) malam.
ADVERTISEMENT
Fragmentari ini menggambarkan sekelompok masyarakat yang mencari bambu untuk membuat alat musik jegog, namun tanpa mengindahkan aturan alam yang diyakini oleh masyarakat Bali.
Diiringi gamelan jegog yang merupakan alat musik khas dari Jembrana, pementasan kali ini mampu menghibur penonton yang memadati anjungan Bali TMII.Sebagian dari mereka adalah warga Bali dari Jembrana yang tinggal di Jakarta, ada pula warga asing dari berbagai negara.
Yang istimewa dalam pementasan tersebut, turut hadir menyaksikan Menteri Koperasi UKM AAN Puspayoga, Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wabup Kembang Hartawan, duta besar serta perwakilan dari negara sahabat serta masyarakat umum pengunjung TMII.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Pesona Budaya sendiri merupakan kegiatan rutin yang digelar pihak TMII untuk memfasilitasi seluruh kabupaten di Indonesia mempromosikan potensi daerahnya, khususnya seni dan budaya.
Pementasan Jembrana kali ini didukung ratusan seniman yang merupakan kolaborasi dari berbagai sanggar seni di Jembrana. Juga ditampilkan tarian ikon Jembrana sebagai sambutan selamat datang, yakni Tari cempaka putih.
Disusul Tari Luwihning Paksi yang menggambarkan kehidupan satwa langka “Burung Jalak Putih” yang hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Bali Barat, dengan keindahan bulu-bulunya.
Berikutnya Tari jejangeran yang menggambarkan dinamisnya pergaulan anak-anak muda, disusul tari kreasi Tua-Tua Keladi. Tari ini juga banyak mendapatkan apresiasi, menghibur serta mengundang tawa penonton, dimana berbagai gerak tarinya secara polos menangkap adanya fenomena sosial dimasyarakat.
ADVERTISEMENT
Perilaku orang tua yang terkadang makin tua justru makin "nakal".Usia tua yang dipandang lemah tak berdaya justru merupakan kekuatan dengan segudang pesona dan kelebihannya.
Pertunjukan kali ini juga menghadirkan  momen langka yakni kolaborasi jegog Jembrana dengan Ny Suastini Koster yang berkolaborasi membawakan musikalisasi pusi berjudul sumpah Kumbakarna. (kanalbali/KR6)