Konten Media Partner

Kadis Pariwisata Bali: WNA yang Jadi Guide Liar Bisa Kena Blacklist

12 April 2018 9:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadis Pariwisata Bali: WNA yang Jadi Guide Liar Bisa Kena Blacklist
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Kasus pemukulan antara tour guide lokal Mandarin oleh guide asing ilegal beberapa waktu lalu mendapat sorotan dari berbagai pihak termasuk Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, A.A Gede Yuniartha Putra.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, jika hal itu terjadi maka deportasi akan dilakukan terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang menggunakan visa turis namun beraktivitas sebagai pramuwisata alias guide ilegal di Bali.
“Tentu kita akan lakukan pemeriksaan terlebih dahulu, jika menyalahi aturan maka tindak blacklist pun bisa diambil,” ujarnya saat ditemui di kantornya.
Pihaknya juga sangat menyayangkan aas kejadian itu dan berharap tidak terjadi lagi. “Ini kita perlu duduk bersama untuk membahas dengan konjen Cina terkait antisipasi hal tersebut agar tidak terjadi lagi di Bali,” katanya.
Melihat total keseluruhan dari jumlah pramuwisata di Bali yang diambil berdasarkan data perkembangan penerbitan Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP) umum Provinsi Bali dari tahun 1988 sampai dengan Desember 2017, spesialis bahasa pramuwisata di Bali berjumlah 14 Bahasa.
ADVERTISEMENT
Rinciannya, berbahasa Inggris sebanyak 2.980 orang dengan spesialisasi jenis kelamin mulai dari laki-laki sebanyak 2.813 orang dan perempuan sebanyak 167 orang, Belanda 126 orang (laki-laki: 98, perempuan: 8).
Kemudian, bahasa Jerman sebanyak 494 orang (laki-laki:469, perempuan:25), Spanyol 166 orang (laki-laki:152, perempuan:14 orang), serta Jepang sebanyak 2.269 orang (laki-laki: 2.112, perempuan: 157), Italia 280 orang (laki-laki: 272 orang, perempuan: 8).
Selanjutnya, bahasa Perancis 372 orang (laki-laki: 321, perempuan: 51), Mandarin 1.585 orang (laki-laki: 1.15, perempuan 434 orang), Korea 776 orang (laki-laki: 549, perempuan: 227, dan Swedia sebanyak 3 orang dengan hanya laki-laki 3 orang.
Untuk bahasa Arab hanya satu orang dengan jenis kelamin laki-laki, Rusia sebanyak 129 orang (laki-laki: 105, perempuan: 24 orang), Indonesia sebanyak 553 orang (laki-laki: 448, perempuan:105. Sedangkan Denmark sebanyak enam orang dengan hanya laki-laki sebanyak enam orang. (kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT