Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Kaka Slank dkk Tanyakan Nasib Lumba-lumba yang Diselamatkan di Sanur ke KLHK
29 November 2021 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Koalisi Anak Negeri untuk Lumba-lumba yang diinisiasi sejumlah pesohor seperti Kaka Slank dan Nadine Chandrawinata mempertanyakan nasib lumba-lumba yang sempat jadi viral karena berenang bersama artis Lucinta Luna.
ADVERTISEMENT
Dalam rilisnya, Senin (29/1/2021), mereka menyebut dua ekor lumba lumba yang diselamatkan tak berada di lokasi penyelamatan. Hal itu berdasar laporan salah satu perwakilan dari koalisi yang melihat nasib lumba-lumba yang dititipkan oleh Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA ) Bali.
Temuan di lokasi menunjukan dari 3 kolam yang ada, 5 lumba-lumba diletakan dalam 1 kolam yang sama dengan ukuran kecil dan dangkal. Mereka juga terus menerus terpapar matahari. Juga ditemukan kejanggalan lumba-lumba yang harusnya berjumlah 7 ekor malah tersisa hanya 5 ekor.
"Kemana dua lumba lumba?". Begitu tanya mereka dalam rilis itu.
Petisi Selamatkan Lumba-lumba di Bali
Sebelumnya, koalisi sudah membuat petisi untuk membebaskan lumba lumba sejak bulan Mei 2021 dan sudah ada 75.000 tanda tangan. Petisi ditujukan kepada Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Dr Ir Siti Nurbaya MS.c (Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan) dan Dr Indra Eksploitasia Semiawan M.Si (Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Kemudian, 7 ekor lumba-lumba tersebut pun dipindahkan ”sementara” pada 27 April 2021 dari lokasi sebelumnya. Tapi koalisi menilai, kondisinya lebih parah.
ADVERTISEMENT
Menurut koalisi, lumba-lumba ini bukannya dilakukan rehabilitasi di laut, malah dipindahkan dari kandang laut ke kolam yang hanya bisa menampung 10 satwa saja.
Saat dihubungi untuk menanggap petisi ini Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bali Agus Budi Santosa mengaku baru menerima informasi tentang adanya petisi tersebut. "Sabar ya ini kan baru kami terima petisinya. Kami pelajari dulu, nanti akan dikabari," ujar Santosa singkat. (Kanalbali/ROB)