Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Acara Bali Mandara Nawa Natya Adakan Karnaval Busana Daur Ulang
10 Februari 2018 7:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
WORKSHOP- Salah satu siswa memperagakan kostum daur ulang dalam ajang workshop pembuatan kostum karnaval di aream Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.(kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Memasuki tahun ke-3 pelaksanaan event Bali Mandara Nawa Natya (BMN) III Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyatakan, tahun ini penyelenggaraan BMN III akan menampilkan sesuatu yang berbeda.
"Tahun ini adalah penyelenggaraan yang ke-3, untuk opening ceremoninya dilaksanakan pada 3 Maret 2018 tentu hal sepesial akan kita suguhkan kepada masyarakat,"ucap Dewa Putu Baratha, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sesuai Workshop Pembuatan Kostum Karnaval Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Jumat (9/2).
Nantinya, dalam pembukaan BMN III akan dimeriahkan dengan lomba karnaval busana daur ulang."Rencananya kita akan libatkan siswa SMA/ K se-Bali dalam ajang tersebut,"tandasnya. Dia juga mengatakan ajang tersebut dijadikan tempat untuk kampanye Go Green dan tentunya tempat edukasi untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga menyampaikan dalam pembuatan kostum tersebut peserta diwajibkan memanfaatkan bahan bekas dengan tema Tri Bhuana Kertih. "Jika diartikan, bagaimana kita mampu menjaga keseimbangan dan keharmonisan ketiga alam semesta (bhur bwah swah),” katanya lagi.
Sementara itu, AA Gede Agung Rahma Putra selaku perwakilan dewan juri menegaskan jika setiap kostum wajib mengandung daur ulang sebesar 60 persen. "60 persen wajib daur ulang sisanya yang akan jadi pertimbangan dalam penilaian adalah penampilan, ide, teknik, dan keunikan,"ujarnya Dia menjelaskan jika dewa juri nantinya akan di datangkan langsung dari luar pulau Bali. "Ini kita lakukan untuk menjaga netralitas dalam penilaian,"tutupnya. (kanalbali/GAN)