Keluarga di Bali Berharap Tak Ada Politisasi Acara Masuknya Sukmawati ke Hindu

Konten Media Partner
26 Oktober 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karangan Bunga berisi ucapan selamat dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Karangan Bunga berisi ucapan selamat dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga - WIB
ADVERTISEMENT
BULELENG - Pihak keluarga besar Pasek Bale Agung Buleleng, Bali, berharap, tidak ada upaya politisasi dalam upacara Sudhi Wadani (masuk agama Hindu-red) yang dilalui oleh Sukmawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
"Atas nama seluruh panitia, kami mohon kepada hadirin dan untuk menjaga bersama- sama pelaksanaan upacara ini. Upacara ini sepenuhnya adalah upacara keagamaan di pelataran Dadia Pasek Tatar Baleagung," tegas Jro Mangku Tatar Pasek Bale Agung, Gde Made Swardhana, dalam keterangan mengenai upacara itu, Selasa (26/10/21).
"Untuk itu sekali lagi mohon agar kegiatan upacara ini tidak dipolitisasi, tidak dipolitisir, atau memberikan keterangan- keterangan yang tidak dipahami terkait upacara ini," tegasnya.
"Karena upacara ini bukanlah ajang politik, dan kalaupun mau berpolitik mohon maaf untuk tidak dilaksanakan di Pelataran wewengkon Dadia Pasek Tatar Baleagung, Buleleng. Dan seluruh awak media, juru potret dan wartawan yang kebetulan hadir disini mohon dalam pengambilan gambar, tidak menggangu prosesi upacara ini," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia mengatakan, upacara Sudi Wadani ini dipuput oleh Sulinggih Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Sattwikanada, Geria Taman Bali, Bangli, dan Ida Pandita Mpu Satya Diwjananda.
Sukmawati akan menjalani upacara potong gigi atau metatah, upacara inti yakni Sudhi Wadani. Sukmawati akan menyatakan diri secara dan berjanji menjadi umat Hindu, dan menandatangani dokumen peralihan agama.
Sebelum menjalani upacara Sudhi Wadani (masuk Hindu-red), Sukmawati telah menjalani upacara melukat - IST
"Proses itu akan dipimpin langsung oleh PHDI Buleleng. Setelah itu beberapa tanya jawab dan membuat pernyataan sumpah janji dan proses tanda tangan, dan secara formal sudah menyatakan diri sebagai warga Hindu, dan kemudian ditutup dengan persembahyangan di merajan" jelasnya.
Jero Made Swardana menegaskan, hanya beberapa orang saja yang akan diizinkan masuk ke areal itu. Diantaranya utusan PHDI Buleleng, Bendesa Adat Buleleng, dan Lurah Paket Agung yang menjadi saksi dan pihak keluarga Sukmawati.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan upacara sudhi wadani, akan dilangsungkan upacara metatah di bangunan bale gede. Selanjutnya ia melakukan proses persembahyang di Pura Merajan Dadia Pasek Bale Agung dan Pura Desa Adat Buleleng.
Sebelumnya sempat terjadi polemik dimana politisi Bali Arya Wedakarna (AWK) menyatakan diberi tanggungjawab oleh Sukmawati untuk menjadi penyelenggara acara ini. Anggota DPD RI itu mengirimkan undangan kepada sejumlah tokoh termasuk Presiden Jokowi untuk menghadiri upacara ini. Namun pihak keluarga berkeberatan atas adanya undangan tersebut. (Kanalbali/WIB)