Kenaikan Harga Mie Mulai Dikeluhkan Pedagang Pasar di Bali

Konten Media Partner
11 Agustus 2022 9:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai jenis mie di pasara tradisional di Denpasar, Bali - LSU
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai jenis mie di pasara tradisional di Denpasar, Bali - LSU
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali.com - Kenaikan harga mie mulai dirasa memberatkan para pedagang di pasar. Seperti di Pasar Katrangan Denpasar, Bali, mereka mengeluhkan harga mie yang mulai merangkak naik sejak dua bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Kalau mie itu kan sebenarnya kebutuhan pokok ya, naik 500 rupiah saja pembeli sudah mengeluh dan banyak yang protes. Ini akan berimbas juga pada daya beli jadi menurun," tutur salah satu pedagang Pasar Katrangan, Ni Made Kartini, Kamis (11/8/2022).
Perempuan asal Kabupaten Karangasem tersebut menuturkan, semua jenis mie saat ini sudah mengalami kenaikan harga. Diawali dengan naiknya harga mie kuning secara bertahap sejak dua bulan lalu. Adapun pertama kali kenaikan harganya mencapai Rp 10 ribu per dus,  kemudian kembali naik ke angka Rp 20 ribu per dus.
"Informasi mengenai kenaikan harga ini saya dapatkan dari sales mienya langsung, biasanya tiap minggu kesini bawa mie sambil kasih informasi," imbuhnya.
Pedagang pasar di Denpasar, Bali - IST
Selain mie kuning, mie instan juga turut mengalami kenaikan harga sejak 2 minggu terakhir. Misalnya mie instan goreng dari harga awal Rp3000 menjadi Rp3500  per pcs. Sedangkan untuk harga dari mie instan kuah belum mengalami kenaikan, dengan nilai jual masih sama Rp3000.
ADVERTISEMENT
"Kalau mie instan per dus awalnya beli Rp100 ribu, sekarang jadi Rp110 ribu. Mie instan ini untungnya sedikit," kata dia.
Kenaikan harga mie juga dinilai ikut mempengaruhi stok dagangan Kartini yang awalnya menyediakan 2 dus mie untuk 1 minggu, saat ini hanya menyediakan 1 dus mie, dan belum dapat dipastikan habis terjual dalam 1 bulan.
Selain di pasar tradisional, harga jual mie instan dari supplier ke supermarket juga mengalami kenaikan sejak bulan maret lalu.
"Contohnya dari bulan maret harga jual mie oleh supplier sudah naik, seperti awalnya Rp2454, menjadi Rp2513, kemudian Rp2610, terakhir kami beli seharga 2748 per pcs," tutur pegawai Ian Market Denpasar, Made Suarta.
Meski harga jual dari supplier mengalami peningkatan, toko ini tetap menjual mie instan senilai Rp3000 per pcs, baik mie goreng maupun kuahnya. Sehingga kenaikan harga mie instan pun dianggap belum berdampak pada daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Belum berdampak ya kenaikan harga mie ini, karena kan baru seratus dua ratus rupiah naiknya dari supplier. Kalau misalnya naiknya sampai seribu mungkin nanti akan berdampak, apalagi mie kan kebutuhan pokok juga," jelasnya.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memprediksi harga mie akan meningkat hingga 3 kali lipat sebagai salah satu dampak perang antara Rusia dan Ukraina. (Kanalbali/LSU)