Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Kisah di Balik Lagu 'Musisi' yang Jadi Ikon Perayaan 50 Tahun God Bless
24 Juli 2023 7:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Apa sih keistimewaan lagu ini?. "Itu sebenarnya menggambarkan kehidupan musisi rock di tahun 70-an," kata Donny Fatah, setia menjadi bassist grup ini sejak kelahirannya.
Di masa itu, kehidupan mereka cenderung tak menentu hidup selayaknya seniman yang lain di masa peralihan antara Orde Lama ke Orde Baru. "Jadi musik itu untuk mewakili kegelisahan yang kita tuangkan dalam nada-nada," katanya dalam konferensi pers God Bless Anthology 50 th, Years Anniversary, di Nusa Dua, Bali, Jumat (21/7).
Situasi itu jauh berbeda dengan saat ini dimana kehidupan musisi sudah lebih baik, demikian pun dengan fasilitas dalam bermain musik.
Sementara sang gitaris, Jusuf Antono Djojo alias Ian Antono mengatakan, musik yang berkembang saat ini cenderung ke musik pop. Tapi dia optimis, musik rock akan tetap digandrungi oleh para generasi muda. Karena, dirinya melihat potensi band musik rock banyak yang bagus di daerah.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, menurut dia, banyak musik rock di daerah yang bagus tidak masuk dapur rekaman atau tidak dilirik oleh produsen musik.
Vokalis God Bless Ahmad Albar menyebut, musik rock akan berkembang seiring kemajuan teknologi.
"Tahun 70-an kita masih pakai alat alakadarnya apa yang kita punya sampai hari ini, era digital semua sudah beda. Alat musik, alat studio, mixer pun dari manual sampai digital semuanya. Jadi treknya sudah unlimited," ucapnya.
"Dulu kita rekaman tahun 70-an itu masih dua hingga empat track. Studio di Indonesia yang paling banyak tracknya cuma satu yaitu angkasa studio, tapi mixernya juga masih mixer radio, iya terbatas tapi semangat kita jalanin terus kita jaga, sampai syukur kita masih bisa rekaman lagi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pembuatan video klip melibatkan seniman muda dari tim orkestra insitut Seni Indonesia, Yogyakarta, serta sedikitnya 230 orang pekerja produksi, 55 orang pekerja UMKM kuliner, dan 77 orang rental dan akomodasi.
Pembuatan video klip dilakukan selama dua hari di Bali dan nantinya akan ditampilkan dalam kegiatan konser tunggal 50 tahun God Bless di Istora Senayan, Jakarta tanggal 10 November 2023 mendatang.
Selain video klip, album edisi khusus 50 tahun karir mereka ini juga menyuguhkan 12 nomor instrumental dan lagu yang diaransemen ulang dengan iringan grup orkestra klasik asal Ceko, Czech Symphony Orchestra (CSO), dikonduktori Tohpati.
Kegiatan lain yang fenomenal adalah pameran memorabilia Godbless di Museum Nasional pada bulan desember 2023. Pameran aka menampilkan berbagai karya dan koleksi Godbless termasuk replika pakaian yang dikenakan saat pentas.
ADVERTISEMENT
Amad Albar pun mengungkapkan, semua kenangan selama 50 tahun Good Bless sangat asyik karena suka dan duka selama berkarya telah dinikmati. Solidaritas dan kebersamaan mereka terbangun karena mereka telah menjadi keluarga besar yang saling menghormat. (Kanalbali/KAD)