Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Klungkung Deklarasikan Sekolah Ramah Anak
1 November 2018 14:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
KEGIATAN Belajar di Luar Kelas mulai dipraktekkan di Klungkung, Kamis (1/11) - kanalbali/KR8
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali.com -- Outdoor Classroom Day (OCD) atau Belajar di Luar Kelas menjadi salah-satu model sekolah ramah anak. Model ini mulai diterapkan pada Kamis 1 November 2018 .
“Kemarin disuruh pak guru, hari ini belajar pengenalan lingkungan, bawa bekal juga dan makan bersama dihalaman,” kata Kanya salah satu pelajar kelas IV SDN 1 Semarapura Tengah Klungkung.
Deklarasi dipusatkan di SMPN 1 Semarapura yang dihadiri Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan kegiatan ini dapat menjadi salah satu indikator untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggungjawab. “Dengan prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sekolah Ramah Anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah Bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri, dan nyaman.
Sementara Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menyatakan Outdoor Classroom Day (OCD) merupakan kegiatan hasil kerjasama antara Indonesia dengan Inggris yang disepakati pada saat pertemuan Child in The City Conference pada November 2016 di Belgia.
Belajar di Luar Kelas merupakan Kampanye Global untuk menginspirasi aktivitas belajar dan bermain di luar kelas, minimal 90 menit setiap hari. Dengan belajar di luar kelas diharapkan mampu meningkatkan kesehatan anak, melibatkan anak dalam pembelajaran, mengajak anak turut melestarikan permainan tradisional, serta mendorong keterikatan anak dengan alam. (kanalbali/KR6)
ADVERTISEMENT