Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
KMHDI Sebut Mahasabha Luar Biasa PHDI Hanya Dinamika dalam Organisasi
4 Oktober 2021 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
DENPASAR - Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali menyebut, masyarakat khususnya umat Hindu tidak perlu menanggapi berlebihan atas gejolak yang tengah terjadi di dalam tubuh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI ). Yakni, setelah adanya kelompok yang mengadakan Mahasabha Luar Biasa (MLB).
ADVERTISEMENT
Diungkapkan oleh Ketua KMHDI Bali, I Gede Diyana Putra, Senin (04//10/21), polemik yang tengah terjadi dalam majelis umat Hindu itu, merupakan dinamika yang umum terjadi dalam menyambut sebuah musyawarah besar dalam organisasi.
"Kami pun tidak menganggap hal ini sebagai dualisme. Kami berharap agar polemik ini tidak perlu diperpanjang karena tidak ada muatan kebutuhan mendasar umat didalamnya selain perebutan jabatan atau manuver politik semata," tegasnya.
Menurutnya gejolak ini sama sekali tidak berimbas kepada stabilitas umat Hindu secara luas. Sebab, dalam menjalankan kehidupan agama umat tetap mampu melaksanakannya secara mandiri maupun kolektif berdasarkan dresta wewidangan adat desa setempat (aturan adat).
Dalam situasi pandemi COVID-19, terangnya PHDI sebagai majelis tertinggi umat Hindu, wajib menunjukkan empatinya kepada umat yang kehilangan pekerjaannya di berbagai sektor seperti pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Kami pertegas kembali bahwa umat khususnya di Bali, sedang banyak yang kelaparan dan kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Ini hal yang lebih urgen untuk disikapi," tegasnya.
Diyana Putra menilai, pergantian kepengurusan PHDI sudah jelas difasilitasi oleh forum Mahasabha dan tinggal menghitung hari. Persisnya, pada 28-31 Oktober mendatang.
Ia menilai, sebelum gejolak itu mulai berkecamuk di media sosial, mestinya ada dialog untuk menyampaikan perbedaan-perbedaan pandangan. "Kami Mahasiswa Hindu sekarang berharap pembahasan pada Mahasabha Oktober nanti bisa terjadi urun pandangan dari berbagai pihak, terutama soal sinergi ekonomi keumatan untuk bangkit kembali pasca pandemi," imbuhnya.
Sementara itu, mengenai pengaruh ajaran Sampradaya Hare Krishna maupun International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) dengan Hindu dresta Bali pihaknya masih belum memberikan hasil kajian yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Mohon maaf kami belum dapat menyampaikan hasil kajian kami demi kepentingan bersama dalam menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat," tandasnya.(Kanalbali/WIB)