Komplotan Pembobol Rumah Kosong di Denpasar Dibekuk Polisi

Konten Media Partner
29 Januari 2020 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komplotan pelaku saat ditunjukkan kepada wartawan di Denpasar - KAD
zoom-in-whitePerbesar
Komplotan pelaku saat ditunjukkan kepada wartawan di Denpasar - KAD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komplotan pembobol rumah kosong di wilayah Denpasar Selatan berhasil dibekuk polisi. Kaki mereka ditembak karena saat dilakukan penangkapan berusaha melarikan diri.
ADVERTISEMENT
"Untuk tersangka ada empat orang. Ini kasus pencurian dan pemberatan. Adapun objek atau sasaran yang merupakan TKP rumah kosong ataupun tempat indekos kosong. Dimana di sini terjadi di tiga lokasi atau tiga tempat dengan tiga korban," kata Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana di Mapolsek Denpasar Selatan, Rabu (29/1).
Komplotan ini bernama Andri (39) Ardimansyah (39) Hartoyo (29) Delly Wijaya (28). Mereka ditangkap pada Selasa (28/1) kemarin sekitar pukul 01:00 Wita di Jalan Benasari, Nomor 4 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Ia menerangkan komplotan ini semuanya berasal dari Sumatera Selatan. Sementara untuk TKP yang disatroni komplotan ini, diantaranya di sebuah indekos di Jalan Raya Sesetan, Gang Ikan Pari, Denpasar Selatan dengan korban bernama Benny.
ADVERTISEMENT
Kemudian, TKP kedua di sebuah rumah, Jalan Penyaringan, Gang Telabah Mentari, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, dengan korban seorang wanita Warga Negara Asing (WNA) asal Belanda bernam Corneliske Josephine De Ruiter. Selanjutnya TKP ke tiga di sebuah indekos Griya Asri, kamar nomor 1, jalan Penyaringan, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, dengan korban bernama Joshua Jacometti asal Negara Swiss.
"Sementara ini yang terungkap di wilayah Denpasar Selatan dan tidak menutup kemungkinan di daerah lain dan masih pengembangan," imbuh AKBP Jiartana. Sementara untuk kerugian korban di TKP pertam mencapai Rp 71 juta, lalu di TKP kedua Rp 73 juta dan kemudian di TKP ketiga mencapai Rp 31 juta dengan total kerugian Rp 175 juta.
ADVERTISEMENT
AKBP Jiartana menerangkan, mereka datang ke Bali memang sengaja melakukan aksi pencurian rumah kosong dan mereka datang ke Bali sebelum tahun baru dan merencanakan selama sebulan melakukan aksi kejahatannya dan lalu kembali ke Sumatera Selatan.
Barang bukti kasus pembobolan rumah kosong - KAD
"Para tersangka ini selama ini menetap di wilayah Kuta tapi melakukan aksinya wilayah Denpasar Selatan. Menurut pengakuan mereka awalnya dua orang datang sebelum tahun baru dan setelah tahun baru menyusul rekannya lagi dua orang. Mungkin selama sebulan di Bali melakukan aksi setelah itu mereka akan kembali lagi untuk mencari lokasi baru," jelasnya.
Para komplotan ini, saat melakukan aksinya tidak menentu bisa pagi, siang dan malam. Hal itu, tergantung dari sasaran yang mereka targetkan yaitu rumah atau tempat indekos yang ditinggal pergi oleh penghuninya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk otak komplotan tersebut ialah si Andri dan komplotan ini sebelum melakukan aksinya melakukan survei di wilayah Denpasar Selatan. Selain, itu saat melakukan aksinya mereka juga membawa senjata tajam bila terpergok tidak menutup kemungkinan mereka akan melukai korban.
"Mereka survei dulu setelah target didapat baru mereka eksekusi, dari tiga TKP korban saat kejadian tidak ada di tempat. Modusnya, mencari rumah kosong yang ditinggal oleh korban kemudian merusak kunci pintu atau gembok dengan menggunakan alat yang telah dipersiapkan," ujar AKBP Jiartana. (KAD)