Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Konservasi Jalak Bali di Gianyar Buka Pusat Pembelajaran Anak-anak
26 November 2018 10:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Burung Jalak Bali di Pusat Konservasi Satwa, Payangan, Gianyar (Dok Yayasan Bhegawan)
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali.com - Pusat Pembelajaran dan Konservasi Yayasan Begawandibuka oleh Pendiri Yayasan Bradley dan Debora Gardner bersama perwakilan dari Kantor Camat Payangan I Made Alon, di Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Payangan.
"Ini adalah bagian dari Program konservasi berbasis masyarakat telah dimulai di Desa tahun lalu," kata Bradley dan Debora Gardner dalam rilis, Senin, 26/11.
Penangkaran yang dilakukan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menangkarkan burung Jalak Bali untuk dilepasliarkan. Masyarakat juga yang bertanggung jawab untuk keamanan burung di alam liar, seperti yang terlihat dari pembuatan awig-awig (hukum adat) yang melarang penangkapan, pemburuan, atau penembakan burung Jalak Bali.
Sementara, partisipasi dari masyarakat siswa-siswi setempat juga sama pentingnya dengan hubungan dengan masyarakat dewasa. Program penangkaran dan pelepasliaran Yayasan didampingi oleh beberapa program edukasi yang dijalankan di Payangan. Kurikulum yang dibuat berdasarkan konservasi dan perlindungan lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Pendiri Yayasan Bradley dan Debora Gardner bersama perwakilan dari Kantor Camat Payangan I Made Alon (tengah) saat peresmian Pusat Pembelajaran Anak-anak (Dok.Yaysan Bhegawan)
Program-program edukasi meliputi program 10-minggu di sekolah-sekolah di Payangan, dan juga program kegiatan setelah sekolah di “Klub Lingkungan”, klub untuk anak-anak yang dibangun Yayasan. Dengan motto “Learning By Doing” (Belajar dengan melakukan).
Yayasan mendorong murid-murid untuk menyuarakan ide dan opini mereka dan juga mengambil peran aktif untuk menyelesaikan isu-isu lingkungan di sekeliling mereka.Klub Lingkungan mempunyai perpustakaan eco dan memberikan presentasi rutin mengenai satwa, sains, lingkungan hidup dan juga kelas bahasa Inggris, membaca, serta Matematika.
ADVERTISEMENT
Klub Lingkungan menghasilkan sekelompok murid-murid yang disebut “Pejuang Lingkungan” dan mereka sangat semangat untuk menjaga burung Jalak Bali dan lingkungan di sekitar mereka.
“Karena tinggi nya minat anak-anak di sekitar Melinggih Kelod dan Melinggih, Yayasan memutuskan untuk membangun Pusat Pembelajaran dan Konservasi yang baru, sebagai sambungan dari Klub Lingkungan”, kata staff edukasi Yayasan Begawan Ni Made Muliani.
Pembukaan Pusat Pembelajaran pada 22 Nopember lalu bertepatan dengan Pentas Kreativitas untuk guru-guru dan orang tua. Para Pejuang Lingkungan di Payangan ingin menunjukkan ketrampilan-ketrampilan yang mereka dapatkan dari Klub Lingkungan melalui berbagai macam pertunjukkan.
Anak-anak menarikan tari Puspanjali sebgai ucapan selamat datang (Dok.Yayasan Bhegawan)
Acara dibuka oleh tari Puspanjali, tarian tradisional Bali, yang dilanjutkan oleh pertunjukkan tarian dan nyanyian “Selamat Datang” untuk menyambut para tamu. Setelah itu, Pejuang Lingkungan Dewa Ayu Gayatri membaca pidato mengenai Pusat Pembelajaran dalam bahasa Inggris, Indonesia dan Bali.
ADVERTISEMENT
Pusat Pembelajaran dan Konservasi menyediakan ruangan yang nyaman dan luas untuk kegiatan seperti kerajinan tangan dan kesenian. Pusat Pembelajaran juga mempunyai dapur, sehingga para murid bisa belajar memasak dan juga menerapkan ketrampilan Matematika serta membaca dalam memasak (mengukur, menimbang dan mengikuti resep).
Pusat Pembelajaran juga ditempatkan secara strategis di sebelah kebun permakultur, tempat dimana para murid bisa mempelajari prinsip-prinsip dasar berkebun. Diharapkan juga bahwa anggota masyarakat bisa terlibat dalam menjalankan Pusat Pembelajaran, seiring dengan perencanaan kegiatan yang lebih beragam. Hubungi Yayasan jika anda tertarik untuk terlibat dan atau ingin memberikan barang-barang donasi untuk kegiatan edukasi. (kanalbali/RLS)