Kontraktor di Jembrana Resah Dimintai Uang Oknum Mengaku Wartawan

Konten Media Partner
30 Juni 2018 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontraktor  di Jembrana Resah  Dimintai Uang Oknum Mengaku Wartawan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JEMBRANA, kanalbali.com - Sejumlah pengusaha dan pejabat diresahkan dengan keberadaan wartawan yang diduga gadungan. Oknum itu meminta sejumlah uang dengan mencatut nama media besar.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dialami oleh sejumlah kontraktor di Jembrana, mereka mengaku dihubungi dan didatangi oleh seseorang yang mengaku bernama YP dari media online Detik.com, untuk meminta sejumlah uang. Beruntung sejumlah kontraktor tersebut sempat berkoordinasi dengan sejumlah wartawan yang bertugas di Jembrana sehingga tidak menghiraukannya.
“Dia (YP) menelepon saya, katanya , mau ketemu minta uang untuk bekal ke Blitar mengikuti uji kompetensi wartawan. Tapi setelah saya tanyakan kepada salah seorang wartawan di Jembrana ternyata orang itu bukan wartawan Detik.com,” ujar Gus Mang, salah seorang kontraktor asal Kelurahan Banjar Tengah, Negara, Sabtu (30/6/2018).
Demikian halnya tadi pagi pukul 09.40 Wita, seorang pengusaha asal Desa Mertasari, Jembrana didatangi oleh YP yang mengaku . Curiga didatangi orang yang tidak dikenal, pengusaha tersebut kemudian menghubungi salah seorang wartawan yang bertugas di Jembrana.
ADVERTISEMENT
Setelah YP dicerca dengan sejumlah pertanyaan, YP justru memberikan keterangan berbelat-belit. Salah seorang wartawan yang bertugas di Jembrana kemudian menghubungi pihak Polres Jembrana melaporkan ulah YP tersebut.
Sayangnya sebelum petugas dari Polres Jembrana datang YP telah kabur mengunakan sepeda motor. Polisi masih memburu pria itu. Terkait hal tersebut Ketua Jaringan Jurnalis Jembrana Ida Bagus Siwa menghimbau kepada masyarakat, terutama masyarakat Jembrana, baik para pengusaha mapun masyarakat agar jika didatangi oleh seseorang yang belum dikenal mengaku wartawan dari media tertentu agar menanyakan atau meminta menunjukan identitas diri termasuk kartu persnya.
“Jika setelah menunjukan kartu pers, gerak-geriknya masih mencurigakan atau meminta sejumlah uang, mohon dihubungi kami atau bisa berkoordinasi dengan aparat kepolisian,” tegasnya.(kanalbali/KR5)
ADVERTISEMENT