Korban Oplosan Disinfektan Campur Nutrisari di Lapas Denpasar Alami Gagal Ginjal

Konten Media Partner
14 Juni 2021 12:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat evakuasi korban oplodan disinfektan campur nutrisari - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat evakuasi korban oplodan disinfektan campur nutrisari - WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Sebanyak 19 dari 20 orang narapidana Lapas Perempuan Kelas II Kerobokan telah menjalani rawat jalan, usai diberi penanganan medis, dalam peristiwa keracunan akibat meminum cairan desinfektan yang dicampur Nutrisari.
ADVERTISEMENT
"Saat ini masih ada satu pasien yang masih dirawat di ruangan rawat inap," ungkap Kepala Instalasi IGD RS Sanglah, dr I Made Mulyawan sata diwawancarai Senin (14/06/21).
Sesungguhnya, kata dia masih ada tiga pasien yang harus diberi pengawasan medis, namun dua lainnya telah diperbolehkan kembali ke lapas. "Kondisinya sudah stabil, tapi masih perlu pengawasan," tambahnya.
Kepala Instalasi IGD RS Sanglah, dr I Made Mulyawan - IST
Akibat cairan oplosan itu, menurut penuturan Mulyawan mengakibatkan gagal ginjal. "Setelah keracunan berakibat komplikasi pada ginjal, total yang meninggal masih satu, memang kondisi sudah parah sekali fungsi ginjalnya," jelasnya lagi.
Sementara itu, tingkat depresi yang dirasakan para pasien cukup bervariasi. "Bervariasi yang diakibatkan secara psikologi tidak nyaman, ada yang perlu dilakukan penanganan secara komprehensif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kalapas Perempuan Kelas II Kerobokan, Lili belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut.
Telah diberitakan sebelumnya, demi mencari sensasi mabuk, 21 orang napi wanita nekat menenggak cairan oplosan Desinfektan dicampur Nutrisari. Akibatnya, mereka mengalami keracunan dan satu orang meninggal. (Kanalbali/WIB)