Konten Media Partner

Laksmi Deneefe Usung Misi Edukasi Anak di Ajang Putri Indonesia

19 Januari 2022 12:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Laksmi Deneefe Suardana - IST
zoom-in-whitePerbesar
Laksmi Deneefe Suardana - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Gelaran Pemilihan Putri Indonesia (PPI) akan kembali digelar. Laksmi Deneefe Suardana menjadi satu di antara peserta yang akan diseleksi untuk mewakili Bali dan saat ini telah mencapai babak 3 besar.
ADVERTISEMENT
Perempuan 25 tahun kelahiran Ubud ini mengikuti proses seleksi dengan mengusung misi edukasi bagi anak, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana.
"Bagi saya edukasi adalah nomor satu, karena itu saya berusaha membuat kampanye di media sosial bernama Break Event. Misi Break Event adalah, Breaking in a Quality True Education and Empowerman Especialy for Girls"," kata putri dari pendiri gelaran Ubud Writers and Reader Festival, Janet Deneefe itu, Rabu (19/1).
Menurut dia, hanya dengan edukasi bisa memberikan pemberdayaan, dan menurut riset yang pernah dilakukan, edukasi untuk perempuan dan keluarga berencana adalah solusi utama untuk melawan perubahan iklim di dunia.
"Saya sempat bicara dengan pendiri Bali Children Foundation, Margaret Barry, tentang ancaman penurunan literasi, terutama di desa terpencil seperti Desa Songan di Bangli, Bali. Selain itu saya mengadvokasikan sastra Indonesia dan budaya, tentunya melalui kerja sama dengan Ubud Writers and Readers Festival," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Laksmi memiliki alasan tersendiri mengapa mengambil bagian dalam konteks PPI 2022. Sebagai putri asli Bali, ia memiliki tanggung Jawa moral untuk berjuang demi Bali di masa pandemi COVID-19 ini.
Ia mengatakan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam mengikuti kompetisi. Yaitu Beauty, Brain, dan Behavior (3B) sebagaimana yang ditentukan Yayasan dan PPI dalam memilih putri-putri terbaiknya. Laksmi percaya diri dan optimistis memiliki kriteria tersebut dan beberapa pengalaman unik yang bisa menjadi referensi para juri memilihnya. (KanalBali/ROB)