Konten Media Partner

Laut Bali Jadi Uji Coba Penerapan Ocean Health Index

27 Oktober 2018 14:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laut Bali Jadi Uji Coba Penerapan Ocean Health Index
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
HANGGAR Prasetyo (kanan) dari Conservation Internasional (CI) Bali saat menjelaskan tentang Indeks Kesehatan Laut pada Press Conference yang difasilitasi Society Indonesia on Environment Journalist. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Kajian Indeks Kesehatan Laut atau Ocean Health Index (OHI) akan diterapkan di pulau Bali yang menjadi projek pertama kalinya di Indonesia. Hasil dari kajian ini akan dluncurkan dalam forum "Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua, Bali 29-30 Oktober.
Proyek itu diinisiasi oleh Conservation International  (CI) Indonesia dan dilakukan sejak 2016 lalu. "Untuk kajian data-data yang dikumpulkan sudah sejak tahun 2002 di seluruh di Bali dan bekerjasama dengan 24 lembaga, mulai dari Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta instansi Pendidikan," kata Hanggar Prasetio selaku Koordinator Ridge to Reef and Geografi Information Sistem dari CI.
ADVERTISEMENT
Ia yang ditemui dalam acara Beasiswa Peliputan Our Ocean Coference 2018, di Denpasar, Bali, Sabtu (27/10) menyatakan, untuk mengetahui atau menghitung Indeks kesehatan laut di Bali, berdasarkan nilai-nilai lokal yang ada. Cara mengetahuinya memakai 10 metode dan dilakukan di seluruh perairan di Bali.
Dari 10 metode tersebut, seperti melakukan pengecekan clean water di laut, mengukur penyimpanan karbon, melihat proteksi pesisir, berjalanya ekonomi dan mata pencarian nelayan atau industri dan jenis spesies dan habitat laut serta banyak lainnya.
"Disitu kita membuat kolaborasi bersama dimana bisa menghitung kualitas perairan di Bali. Hal ini pertama kali dilakukan di Indonesia dan di Bali. Untuk metodenya kita melakukan ada 10," ujarnya.
Menurut Hanggar, dari 10 metode tersebut kemudian dikaji kembali secara komperhensif dari masing-masing lembaga yang telah mendapatkan tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita ukur dengan masing-masing tugas dari universitas, dari LSM dan terkumpul menjadi satu untuk kajian. Setelah dikaji, kita melihat dua hal yang kita hitung. Yaitu nilai status (Baik dan buruk lautnya) dan nilai untuk masa depan (Laut Bali). Ini yang nanti kita kombinasikan dan kita hitung indeksnya," jelasnya.
"Namun di dalam nilai status dan masa depan kita hitung lagi. Karena kita tidak bisa menilai dari satu informasi dan satu data," ungkapnya. Menurut Hanggar, untuk kajian OHI ini sudah dilakukan di Negara Cina, California Amerika dan juga ratusan negara lainnya. 
Sementara IGG Maha Adi selaku Manager Komunikasi Nasional Coservation International (CI) Indonesia menjelaskan, indeks kesehatan laut ini sudah diluncurkan secara global."Untuk kondusi laut di Indonesia itu urutannya sedang. Tidak terlalu bagus tidak terlalu buruk juga. Tetapi masih bisa ditingkatkan kualitasnya. Tapi di Indonesia masih belum ada. Makanya CI menginisiasi OHI tingkat Provinsi," ucapnya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT