Konten Media Partner

Lestarikan Bahasa Bali, 2020 Anak Ikut Festival Nyurat Aksara

13 Februari 2020 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana festival menulis aksara Bali, Kamis (13/2) di catus pata Klungkung- KR11
zoom-in-whitePerbesar
Suasana festival menulis aksara Bali, Kamis (13/2) di catus pata Klungkung- KR11
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2020 pelajar SD dan SMP di Klungkung mengikuti festival menulis aksara Bali, Kamis (13/2) di catus pata Klungkung. Kegiatan ini dalam rangka Bulan Bahasa Bali yang dilaksanakan selama satu bulan penuh di bulan Februari.
ADVERTISEMENT
Lengkap dengan sarana alat tulis dan dulang sebagai alas tulis, mulai pukul enam pagi hingga pukul sembilan pagi semua peserta menyebar di empat penjuru mata angin perempatan kota Semarapura Klungkung membaur menjadi satu dari semua kalangan pelajar baik dari madrasah dan sekolah swasta dan sekolah negeri di Klungkung.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang memantau langsung kegiatan festival mengakui sejak diterapkannya bulan bahasa bali selama bulan Februari semangat dan antusias pelajar dan masyarakat umum kian meningkat.
Pemandangan di Catus Pata, Klungkung - KR11
“Seperti pada festival-festival yang dulu, dengan tujuan tempat ini adalah tempat religius, napak dara, dan hari ini kita mengadakan nyurat Aksara Bali secara massal sebanyak 2020 orang diikuti dari berbagai sekolah Sd dan SMP ditiga kecamatan,” Kata Bupati Suwirta.
ADVERTISEMENT
Selama satu bulan penuh selain kegiatan menulis aksara Bali secara massal kegiatan serupa juga digelar di semua kematan dan sekolah-sekolah serta kegiatan lainya terkait pelestarian adat dan budaya Bali. Termasuk yang wajib saat ini berpakaian adat Bali setiap hari Kamis bagi semua kalangan, baik perkantoran pelajar hingga kegiatan masyarakat umum lainnya.
Pelajar muslim ikut festival aksara Bali - KR11
“Disamping kita melaksanakan amanah dari Gubernur Bali yang penting agar kedepan adat Budaya Bali lestari melalui Nyurat Aksara Bali dan menggunakan bahasa Bali yang benar, kita yakin bahwa dalam aksara Bali yang dituangkan dalam lontar ada petuah baik,” sebut Bupati.
Sementara para peserta mengaku tidak ada masalah dalam kegiatan ini bahkan mereka mengaku senang bisa berekpresi menuangkan pengetahuan menulisnya. “Saya sudah dua kali ikut dan kali ini yang kedua, jadi biasa saja, disekolah juga diajari, baca sedikit bisa dan menulis juga,” kata Anastasya, Pelajar kelas delapan Madrasah Hasannudin Klungkung. Pelajar lainnya Bayu Jenapati dari SDN 1 Takmung mengaku setiap hari Sabtu ada kegiatan menulis dan baca aksara Bali disekolahnya. (KR11)
ADVERTISEMENT