Konten Media Partner

Lokasi Penemuan Lingga Yoni di Klungkung, Bali, Didatangi Dinas Kebudayaan

4 Oktober 2021 14:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak Dinas Kebudayaan saat melakukan pengecekan ke lokasi - IST
zoom-in-whitePerbesar
Pihak Dinas Kebudayaan saat melakukan pengecekan ke lokasi - IST
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG - Petugas dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung, Bali, turun mengecek penemuan situs berupa lingga dan yoni yang ditemukan di Bukit Prajan kawasan Subak Gombeng Kelod, Banjar Kawan, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
ADVERTISEMENT
"Kita turun atas inisiatif dinas untuk mengecek kebenaran informasi yang beredar dalam masyarakat," ujar Kepala Disbudpora Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana, dihubungi Senin (4/10/2021).
Pihak dinas menyarankan kepada Pemerintah Desa Bakas agar bersurat resmi Bupati untuk segera dapat diteruskan ke Balai Arkeologi Bali. "Hal ini untuk langkah selanjutnya apakah situs tersebut merupakan situs Cagar Budaya atau bukan," ujar IB Wedhana.
Lokasi temuan tersebut merupakan tanah druwen (milik) Ida Pedanda Gede Rai Putra Keniten, sulinggih dari Griya Gede, Desa Bakas. Situs tersebut pertama kali ditemukan oleh Jro Mangku Swagina Usadha, seorang pemangku (rohaniawan) di Griya Gede, pada Rabu (15/9) lalu.
Selain 3 buah lingga yang merupakan simbol purusa (unsur laki-laki), di lokasi yang sama juga ditemukan beberapa pecahan yoni atau simbol pradana (unsur perempuan), serta tempat pemujaan, dan sebuah arca. Situs berupa 3 lingga yoni berbahan batu tersebut diperkirakan untuk pemujaan terhadap Dewa Siwa.
ADVERTISEMENT
Penemuan situs ketika itu Jro Mangku Swagina diminta ngayah (bekerja sukarela) untuk mengecek secara niskala ke Bukit Prajan, mengingat lokasi tersebut selama ini dikenal angker.
Jro Mangku Swagina lakukan pengecekan tepat rahina Buda Cemeng Ukir, 15 September 2021. Pengecekan dilakukan menjelang upacara padiksan pasangan Calon diksita dari Griya Gede, Desa Bakas, yang saat welaka bernama Ida Bagus Rai Susrama dan Ida Ayu Made Sri Diatmini, yang baru melakukan padiksan pada Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (21/9).
"Saat saya melakukan pengecekan, tiba-tiba saya merasakan adanya sesuatu di sebuah gundukan yang sudah ditumbuhi ilalang dan semak belukar," ungkap Jro Mangku Swagina.
Kemudian, atas seizin Ida Pedanda Gede Rai Putra Keniten, maka gundukan setinggi lutut orang dewasa dengan diameter 1 meter itu dibersihkan dan digali hingga kedalaman 20 cm. Ternyata, ditemukan situs 3 lingga yoni dan 1 arca. Di sebelah lingga tersebut juga ada tempat pemujaan yang berjarak 3 meter. (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT